Konversi minyak tanah ke gas pada sembilan kabupaten di Kalimantan Selatan diperkirakan kembali tertunda karena tidak masuk dalam APBN 2012.
Ketua Satgas konversi minyak tanah ke gas Kalimantan Selatan Masdariansyah di Banjarmasin Senin mengatakan, konversi minyak tanah ke gas di Kalsel telah dimulai sejak akhir 2010 dan awal 2011.
Konversi yang seharusnya dilakukan pada 13 kabupaten dan kota di Kalsel tersebut dilakukan secara bertahap yaitu tahap pertama pada empat kabupaten dan kota di Kalsel.
Keempat kabupaten dan kota tersebut yaitu Banjarmasin, Banjarbaru, Kabupaten Banjar, dan Kabupaten Balangan.
Sedangkan sisanya sembilan kabupaten, akan dilanjutkan setelah proses konversi tahap pertama selesai dan berjalan sebagaimana mestinya.
"Konversi tahap pertama telah selesai dilaksanakan, namun ternyata untuk tahap kedua belum ada kabar beritanya," katanya.
Bahkan kata dia, hingga awal 2012 konversi tersebut belum masuk anggaran pada APBN sehingga satu-satunya harapan konversi bisa dimasukkan pada APBN perubahan.
Mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, kata dia, pihaknya berharap PT Pertamina menunda penarikan minyak tanah bersubsidi sampai proses konversi seluruh daerah berjalan dengan baik.
"Kita telah melayangkan surat ke ESDM agar penarikan minyak tanah bersubsidi ditunda sampai proses konversi selesai secara menyeluruh," katanya.
Namun, kata dia, hingga kini pihaknya belum mendapatkan jawaban apakah permintaan penundaan penarikan minyak tanah bersubsidi tersebut disetujui atau tidak.
Hanya saja, kata dia, pihaknya mendapatkan informasi dari PT Pertamina, biasanya satu daerah tidak bisa mendapatkan double subsidi, sehingga bila sudah mendaptakan subsidi gas tidak mungkin mendapatkan subsidi minyak tanah.
Selain mengirimkan surat penundaan penarikan minyak tanah bersubsidi, Pemprov Kalsel juga meminta agar pemerintah menambah kuota BBM untuk Kalsel.
Kepala Biro Ekonomi Pemprov Kalsel Arbainsyah mengatakan, surat gubernur tentang permintaan tambahan kuota BBM tersebut telah disampaikan pada Senin (9/1).
Berdasarkan data, kata dia, realisasi penyaluran BBM bersubsidi pada 2011 untuk premium sebanyak 478.355 kilo liter dan diusulkan naik menjadi 583.593 KL, kemudian solar realisasi 260.501 KL diusulkan naik menjadi 317.810 KL.
Sedangkan karosin atau minyak tanah yanag akan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan seluruh daerah Kalsel yang belum melaksanakan konfersi minyak tanah ke gas diusulkan menjadi 162.848 KL./C