Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Direktur Pembinaan
Kelembagaan Pendidikan Tinggi Kemenristekdikti Dr Totok Prasetyo mengatakan saat ini perkembangan teknologi berjalan sangat cepat, bahkan para siswa kini mampu menggali berbagai
informasi dan pengetahuan melalui internet serta media sosial yang
begitu mudah dan cepat diakses melalui perangkat digital.
"Untuk itu guru dituntut untuk mengikuti perkembangan zaman, yaitu melek
kecanggilan teknologi media informasi," kata Direktur Pembinaan
Kelembagaan Pendidikan Tinggi Kemenristekdikti Dr Totok Prasetyo di
Banjarmasin.
Hal itu dikatakan Totok saat menjadi pembicara
Seminar dan Lokakarya Nasional bertema “Menyiapkan calon guru pra
sekolah dan sekolah dasar yang profesional dalam perspektif kebijakan
manajemen dan kelembagaan†di Rattan Inn Banjarmasin.
Totok
memaparkan, teknologi informasi harus bisa dimanfaatkan guru untuk
kepentingan pendidikan serta kemudahan proses Kegiatan Belajar Mengajar
(KBM).
"Jangan sampai sebagai pengajar malah ketinggalan dengan kemajuan teknologi sekarang," paparnya.
Apalagi sekarang di era revolusi industri generasi ke-4 yang maha
dahsyat perubahanannya, tambah Totok, dimana zaman mulai otomatisasi.
"Tak mengikuti perkembangan zaman akan ketinggalan, dampaknya mutu pendidikan pun akan berjalan lambat," tandasnya.
Selain Totok, seminar yang digelar Program PG-PSD Universitas Lambung
Mangkurat (ULM) itu juga menghadirkan Ketua Lembaga Penelitian dan
Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Negeri Padang (UNP) Prof
Dr Rusdinal MPd dan Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi
Pendidikan dan Kebudayaan (Pustekkom) Kemendikbud Gogot Suharwoto.
Sedangkan Ketua Program PG-PSD ULM Drs Ahmad Suriansyah MPd PhD
didaulat sebagai moderator dan acara seminar dibuka secara resmi oleh
Rektor ULM Prof Sutarto Hadi.
Ketika ditemui Kantor Berita
Antara usai acara, Ahmad Suriansyah mengungkapkan, saat ini guru sangat
disibukkan dengan kegiatan pengembangan diri termasuk menangani kenaikan
pangkat, tunjangan pendidik yang notabene untuk kepentingan guru
pribadi.
"Guru cenderung menyelesaikan tugas pribadi,
sedangkan peningkatan kompetensi guru banyak diabaikan, termasuk
terkondisi dalam keseragaman pola pembelajaran yang monoton," bebernya.
Padahal, ungkap Pak Sur, begitu biasa Ahmad Suriansyah disapa, guru adalah motor perubahan dalam pendidikan.
"Guru sebagai elemen penting untuk mewarnai serta menentukan mutu
pendidikan yang diharapkan masyarakat, dan di kampuslah calon-calon
pendidik dicetak untuk memenuhi harapan itu," pungkas praktisi dan
pengamat pendidikan Kalsel itu.