Rantau (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan, memperkuat pembangunan karakter generasi muda melalui pendidikan berbasis Al-Qur’an sejak usia dini.
Sebanyak 461 santri Taman Kanak-kanak Al-Qur’an dan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TKA–TPA) diwisuda dalam program pembinaan berkelanjutan yang digagas Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Tapin.
Bupati Tapin H. Yamani mengatakan, pendidikan Al-Qur’an merupakan investasi jangka panjang dalam menyiapkan sumber daya manusia yang berakhlak, berdaya saing, dan memiliki ketahanan moral di tengah tantangan sosial yang semakin kompleks.
“Pembinaan ini bukan berhenti di wisuda, tetapi harus berlanjut agar Al-Qur’an menjadi pedoman dalam sikap dan perilaku anak sejak dini,” kata Yamani di Rantau, Kabupaten Tapin, Selasa.
Baca juga: Bupati Tapin tekankan peran ayah dalam pendidikan anak
Menurut Yamani, keberadaan TKA–TPA memiliki peran strategis dalam membentuk karakter anak sekaligus menjadi benteng awal dari berbagai persoalan sosial dan krisis nilai.
"Pemkab Tapin akan berkomitmen menjaga keberlanjutan program pendidikan keagamaan sebagai bagian dari arah pembangunan manusia di Tapin," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Umum BKPRMI Tapin H. Mahyudi Noor mengatakan, 461 santri tersebut berasal dari berbagai unit TKA–TPA yang tersebar di wilayah Tapin.
“Anak-anak perlu terus dibimbing agar tidak hanya mampu membaca, tetapi juga memahami dan mengamalkan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Baca juga: Dinkes Tapin tuntaskan MCU calon haji 2026
Ia menambahkan, pentingnya kesinambungan pembelajaran Al-Qur’an setelah santri menyelesaikan jenjang awal pendidikan.
Penguatan pendidikan Al-Qur’an ini, ucap Mahyudi, menjadi bagian dari upaya Pemkab Tapin dalam membangun kualitas generasi masa depan dengan fondasi moral dan spiritual yang kuat.
