Selaras Asta Cita
Pelaksanaan TMMD sejalan dengan Asta Cita Pemerintahan Prabowo-Gibran, khususnya poin keenam: "Membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.”
Melalui TMMD, desa tidak hanya menjadi objek pembangunan, melainkan subjek yang berperan aktif menentukan arah kemajuan. Masyarakat didorong mandiri dan produktif agar kesenjangan antara desa dan kota semakin menyempit.
Kodim 1022/Tanah Bumbu berupaya menjadikan TMMD sebagai motor penggerak pembangunan desa sekaligus mempererat hubungan antara TNI dan masyarakat.
“Kami ingin masyarakat merawat hasil pembangunan ini agar manfaatnya bisa bertahan lama,” pesan Pangdam XXII/Tambun Bungai Mayjen TNI Zainul Arifin saat menutup TMMD ke-126 di Tanah Bumbu.
TNI AD mengharapkan TMMD ini mempermudah mobilisasi masyarakat desa dalam beraktivitas sehingga memperlancar kegiatan bertani, berkebun, dan menjalankan usaha kecil.
Kini, jalan yang dulu hanya berupa tanah merah telah berubah menjadi jalur ekonomi baru. Setiap pagi, mobil pengangkut sawit melintas, pedagang sayur membawa hasil bumi, dan anak-anak berangkat sekolah tanpa takut terjebak lumpur.
Bagi Suprianto dan warga lainnya, jalan baru itu bukan sekadar infrastruktur, tetapi simbol perubahan hidup. Sekarang mengirim hasil panen lebih cepat, anak-anak juga lebih mudah ke sekolah.
Jalan TMMD bukan sekadar proyek pembangunan, melainkan jembatan menuju kemandirian ekonomi warga desa, sekaligus jalan harapan baru yang menuntun langkah petani Rejosari menuju masa depan yang lebih sejahtera.
Baca juga: Satgas TMMD Ke-125 Banjarmasin renovasi musala di Kuin Kacil

