Baca juga: TMMD Kodim Tanah Bumbu percepat pembangunan infrastruktur desa
Akses ekonomi terbuka
Kepala Desa Rejosari, Widodo, menyebut sekitar 80 persen dari 900 kepala keluarga di desanya menggantungkan hidup sebagai petani dan buruh tani. Sebelum ada TMMD, kondisi jalan rusak parah membuat aktivitas ekonomi sering terhenti ketika hujan tiba.
Dulu, saat hujan, jalan becek, anak sekolah pun susah lewat. Sekarang warga lebih lega karena jalan TMMD ini jadi jalur utama untuk bertani, berdagang, dan ke sekolah.
Selain sawit, sebagian warga menanam padi, jagung, dan sayuran. Namun hasil pertanian sering tertahan karena sulitnya akses keluar masuk desa. Dengan adanya jalan baru, petani mulai berani menanam kembali hortikultura dan membuka usaha kecil.
Kini muncul semangat baru di kalangan petani muda. Mereka mulai memanfaatkan lahan tidur menjadi kebun sayur dan kolam ikan. Sebagian lainnya membuka jasa angkutan hasil pertanian menggunakan mobil bak terbuka yang kini bisa masuk ke pelosok kebun.
Desa Rejosari yang dulunya dikenal sebagai penghasil padi kini mulai hidup lagi. “Kami ingin mengembalikan semangat bertani warga seperti dulu,” kata Widodo penuh harapan.
Program TMMD yang menyentuh langsung kebutuhan dasar warga menjadi momentum penting dalam memperkuat ekonomi perdesaan. Bagi masyarakat Rejosari, infrastruktur bukan hanya tentang jalan, tetapi pintu menuju kehidupan yang lebih baik.
Kini warga tak lagi khawatir hasil panen busuk karena tak sempat dijual. Jalur distribusi yang terbuka membantu petani menekan biaya transportasi hingga 40 persen.
Baca juga: Akses jalan warga Kuin Kacil lancar berkat TMMD ke-125 Kodim Banjarmasin

