Banjarmasin (ANTARA) - Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, saat ini menggalakkan enam poin penanganan penurunan kasus stunting di kota setempat.
Wali Kota Banjarmasin H Muhammad Yamin HR di Banjarmasin, Minggu, menyatakan ini merupakan komitment untuk menurunkan kasus stunting mengingat prevalensinya masih di angka 26,5 persen pada 2024.
Terutama Tim Percepatan Penurunan dan Pencegahan Stunting (TP3S) Kota Banjarmasin ditekankan untuk komitmen melakukan aksi konvergensi menjalankan enam poin penanganan kasus gagal tumbuh pada anak karena kurang gizi tersebut.
Baca juga: Seratus ibu hamil di Banjarmasin terima program bergizi cegah stunting
Adapun enam poin aksi yang digalakkan tersebut, pertama mendorong seluruh kelurahan mengaktifkan TP3S dan memastikan kegiatan pencegahan berjalan di wilayah masing-masing tanpa terkecuali.
Kemudian poin yang kedua, kata Yamin, menyusun pedoman serta jadwal monitoring dan evaluasi secara rutin, serta memperkuat sistem pelaporan agar program berjalan tepat sasaran.
Poin yang ketiga, ujarnya, meningkatkan koordinasi lintas sektor melalui penguatan forum TP3S agar seluruh indikator kinerja dapat tercapai secara terukur.
"Poin yang keempat memastikan dukungan anggaran yang memadai di tingkat kecamatan dan kelurahan untuk intervensi sensitif dan spesifik terkait stunting," ujarnya.
Baca juga: Banjarmasin perkuat kolaborasi tangani stunting dan BAB sembarangan
Yamin menyatakan poin yang kelima adalah mengintegrasikan basis data stunting agar tidak terjadi tumpang tindih sasaran dan memastikan keluarga berisiko mendapatkan intervensi sesuai kebutuhan.
"Poin yang keenam adalah meningkatkan kapasitas kader posyandu, memastikan insentif tersedia, serta melibatkan CSR perusahaan dalam mendukung program pencegahan stunting," ujarnya.
Yamin menyatakan, penanganan stunting bukan hanya menjadi tanggung jawab sektor kesehatan semata, tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama lintas sektor, seperti pendidikan, sosial, pekerjaan umum, ketahanan pangan dan lingkungan hidup.
"Konvergensi lintas sektor inilah yang menjadi kunci keberhasilan kita. Melalui kolaborasi yang kuat dan berkelanjutan, saya yakin angka stunting di Kota Banjarmasin dapat kita turunkan secara signifikan," tegasnya.
Baca juga: Banjarmasin luncurkan program sekolah calon ibu dan ayah
Menurut dia, upaya menurunkan angka stunting bukan hanya untuk memperbaiki kondisi kesehatan anak-anak, tetapi juga untuk mempersiapkan generasi muda yang sehat, cerdas dan produktif.
"Ini untuk mewujudkan visi Banjarmasin Maju Sejahtera, yakni kota yang tidak hanya membangun infrastruktur, tetapi juga meningkatkan kualitas serta kesehatan masyarakatnya secara berkelanjutan," demikian katanya.
