Pelaihari (ANTARA) - Wakil Bupati Tanah Laut (Wabup Tala), Kalimantan Selatan HM Zazuli berharap tradisi keilmuan pesantren merupakan warisan penting dari generasi salafus salih harus dilestarikan.
"MQK adalah wadah strategis untuk menguji dan mengembangkan kemampuan santri dalam memahami khazanah keilmuan Islam,” ujar HM Zazuli saat membacakan sambutan Bupati Tanah Laut H Rahmat Trianto, saat membuka Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) ke-VIII Tingkat Kabupaten Tanah Laut Tahun 2025 di Pondok Pesantren Asy-Syuhada Pelaihari, Jum'at.
Baca juga: DPRD Batola minta PT Palmina jalankan CSR, rekrut tenaga lokal
Pemkab Tanah Laut, jelas dia, memberikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan MQK sebagai bagian dari komitmen menjaga eksistensi pesantren di era modern.
“Kompetisi yang sehat akan melahirkan prestasi gemilang dan meningkatkan kualitas pendidikan pondok pesantren,” harapnya.
HM Zazuli juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pengasuh pondok pesantren, dewan juri dan panitia yang telah berkontribusi dalam menyukseskan kegiatan tersebut.
Dia berharap MQK ke-VIII dapat melahirkan generasi santri berilmu, berakhlak mulia serta siap menjadi kader ulama dan tokoh masyarakat masa depan.
Sementara, Ketua FKPP Tanah Laut Arif Rahman Billah dalam laporannya mengatakan, MQK merupakan ajang bagi para santri untuk menunjukkan kemampuan membaca, memahami dan mengkaji kitab kuning atau turats.
"Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 10 hingga 12 Oktober 2025 dengan memperlombakan delapan cabang utama, seperti tauhid, fikih, akhlak, nahwu, tafsirdan debat bahasa Arab serta Inggris," demikian tutupnya.
Baca juga: DPRD Kalsel pantau pengelolaan CSR dan penyerapan tenaga kerja lokal PT SIS
Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) ke-VIII Tingkat Kabupaten Tanah Laut Tahun 2025 diikuti 540 santri dari 19 pondok pesantren se-Tanah Laut.
