Sejumlah pecinta buah-buahan lokal Kalimantan Selatan merasa prihatin karena banyak pohon buah lokal yang ditebang lalu dibuat kayu olahan.
Seorang anggota komunitas pecinta buah lokal Kalimantan Selatan (Kalsel), Radius Ardanias Hadariah saat berada di Banjarmasin, Rabu mengatakan, prihatin penebangan kayu buah lokal menyusul kian sulitnya ditemukan kayu di hutan untuk dibuat kayu olahan.
"Saya sering dengar warga di Banua Enam (enam kabupaten utara Kalsel) yang menebang kayu dari pohon buah-buahan lokal, lantaran terdesak untuk memperoleh bahan bangunan berupa papan dan kayu olahan lainnya," katanya.
"Sering saya dengar, warga membuat rumah lalu menebang pohon dari buah lokal, lalu digergaji pohon itu untuk pembuatan papan, karena kayu hutan sudah sulit ditemukan," kata Ardanias yang dikenal sebagai pejabat di Pemkot Banjarbaru tersebut.
Menurut Ardaniah yang hobi berkebun buah-buahan, bila kondisi ini terus dibiarkan, maka pohon buah lokal yang khas akan punah. Ssharusnya ada aturan yang melarang hal tersebut guna melindungi keberadaan buah lokal.
Berdasarkan informasi ANTARA, penebangan pohon kayu lokal terjadi sejak beberapa tahun setelah kayu hutan kian habis.
Warga menebang pohon buah lokal yang dinilai kurang ekonomis, tetapi memiliki bentuk pohon dengan garis tengah yang besar, seperti pohon buah lahung, pampakin dan pohon karatongan. Ketiga jenis pohon ini termasuk keluarga durian.
Selain itu juga pohon buah tandui, binjai, kasturi yang merupakan jenis ini mangga-manggaan (mangipera), bahkan kayu-kayu lain seperti kayu jengkol, rambutan, maritam, kalangkala, kapul dan langsat.
Padahal banyak buah lokal itu yang khas dan hanya dapat ditemui di daratan Kalimantan dan bila terus ditebang maka tanaman itu pasti akan punah.
Buah lokal Kalsel itu ada yang merupakan hasil budidaya tetapi tak sedikit yang masih berupa tanaman rimba, seperti mundar, kalangkala, kapul, ramania, mentega, tiwadak, kasturi, katapi suntul, hambawang, asam pulasan (putar), binjai, rambai, manggis dan beberapa jenis lagi yang lain.
Padahal buah lokal yang merupakan buah rimba tersebut disamping memiliki rasa yang khas dan enak, juga memiliki tampilan yang menarik.
Hampir semua jenis buah-buahan rimba Kalimantan tersebut juga mengandung nilai gizi yang cukup tinggi dan ada beberapa buah-buahan rimba ini dikonsumsi sebagai obat tradisional./H005/B