Banjarmasin (ANTARA) - Komunitas ojek berbasis platform atau online (ojol) gabungan siap menarik anggota saat terjadi kericuhan pada demonstrasi di depan Gedung DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel), Banjarmasin.
"Ada ratusan anggota ojol yang ikut dalam demo ini dan kami akan menyampaikan aspirasi dalam aksi demo ini," ucap perwakilan ojek online Kalsel Jali di Banjarmasin, Senin.
Baca juga: Pelajar di Banjarmasin dipulangkan lebih awal antisipasi demo
Jali juga mengatakan pihaknya turun dan ikut melaksanakan demonstrasi bertujuan melakukan aksi damai dan tidak ada niatan ricuh.
Semua anggota yang ikut aksi ini sudah dicek kepesertaan akun dan tidak ada orang luar ataupun disusupi oleh orang bukan sebagai anggota ojol.
"Kami sudah melakukan penyisiran atau sweeping terhadap anggota anggota yang ikut demo hari ini apabila ada penyusup akan kami serahkan ke pihak yang berwajib," tegasnya.
Jali juga mengatakan, apabila terjadi kericuhan semua anggota ditarik mundur dan apabila tidak mau itu sudah menjadi keputusannya dan silahkan petugas untuk menindak.
Baca juga: 450 unit mobil Balakar Banjarmasin-Damkar siaga hadapi demonstrasi
Selain itu, Jali juga menegaskan semua anggota yang ikut dalam demokrasi harus menggunakan jaket ojol dari setiap komunitas.
"Tuntutan kami dalam demo ini pertama usut tuntas kasus rekan kami yang terjadi di Jakarta, kedua kami juga menuntut agar tarif ojol yang tidak manusia segera diturunkan," ujar Jali.
Diketahui, Aliansi Kalsel Melawan memastikan akan menggelar aksi besar-besaran dengan pusat massa di Gedung DPRD Kalsel Jalan Lambung Mangkurat, Kota Banjarmasin pada Senin.
Sejumlah tuntutan pun dirumuskan, mulai dari kasus yang menimpa ojek daring di Jakarta, mendesak pembatalan kebijakan pembentukan Taman Nasional Meratus yang dinilai merugikan masyarakat adat, hingga menuntut reformasi DPR dan Polri.
Baca juga: Satlantas Polresta Banjarmasin siapkan rekayasa jalan saat demo
