"Identitas korban Nuar (68), pria lansia dari Desa Wawai Gardu RT.03 RW.02, Kecamatan Batang Alai Selatan (BAS) HST," kata Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD HST Ahmad Apandi di Barabai, Sabtu.
Baca juga: Penemuan kerangka manusia hebohkan warga di Desa Tandilang HST
Ia menjelaskan, berdasarkan ketenangan aparat desa dan keluarga, korban terakhir diketahui meninggalkan rumah sudah lebih dari sebulan lalu, tepatnya pada 16 Juli 2025.
Setelah mendengar ada penemuan kerangka manusia, pihak keluarga pun mencoba mengidentifikasi dengan melihat pakaian dan barang yang ditinggal di sekitar lokasi.
"Korban tersebut ditemukan warga pada Sabtu (30/8) sekitar pukul 09.30 Wita," jelasnya.
Baca juga: Kemenag HST prihatin kasus dugaan perundungan tewaskan santri
Setelah teridentifikasi, kerangka manusia tersebut pun dibawa ke rumah duka di Desa Wawai Gardu, Kecamatan BAS sesuai permintaan pihak keluarga dengan menggunakan unit ambulans Rescue Relawan Murakata.
Belum diketahui pasti penyebab meninggalnya korban tersebut hingga sampai jadi kerangka, namun pihak kepolisian sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan menyelidiki peristiwa itu.
"Petugas sudah ke TPK melakukan penyelidikan," kata Kasubsi PIDM Humas Polres HST Aiptu M Husaini.
Diketahui, warga menemukan kerangka manusia di Desa Tandilang, Kecamatan Batang Alai Timur (BAT), Kabupaten HST pada Sabtu pagi.
Baca juga: Sering dibully diduga motif pelaku bunuh santri ponpes di HST
