Banjarbaru (ANTARA) - Pada setiap upacara peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, aksi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) selalu dinanti oleh segenap peserta upacara dan penonton yang menyaksikan dari layar kaca.
Kekompakan gerakan baris-berbaris yang atraktif dari Paskibraka mengundang decak kagum sehingga kerap diapresiasi banyak kalangan tak terkecuali sang inspektur upacara.
Baca juga: DPRD Kalsel harapkan Paskibraka berkontribusi bagi pembangunan daerah
Terlebih ketika Bendera Merah Putih berhasil dibentangkan sempurna dan akhirnya berkibar di puncak tiang tertinggi, maka di situlah keberhasilan Paskibraka menunaikan tugas.
Sebagai Komandan Peleton (Danton) Pasukan 17 Paskibraka Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) 2024, Wiranata A Sabhara telah merasakan bagaimana memimpin pasukan untuk mengibarkan Bendera Merah Putih.
Upacara di halaman Kantor Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan pada 17 Agustus 2024 kala itu senantiasa dikenang sebagai momen sakral nan membanggakan.
Selama kurun waktu dua bulan penuh dia mempersiapkan diri untuk memimpin Paskibraka Tingkat Provinsi Kalsel.
Tidak minum es dan tidak mengkonsumsi makanan gorengan menjadi keharusan untuk menjaga kualitas suara ketika mengomando pasukan.
Baca juga: Bupati Banjar kukuhkan pengurus FPK dan lantik DPPI
Bahkan pemilik tinggi 178 centimeter ini harus menjaga berat badannya tetap proporsional melalui diet ketat.
"Sebelum bergabung ekstrakurikuler paskibra di sekolah badan saya gemuk mencapai 95 kilogram, jadi harus diet menurunkan berat badan agar ideal," ungkap Wira, begitu biasa siswa Kelas XII A3 SMAN 1 Banjarbaru ini disapa.
Wira mengaku Paskibraka telah membentuk menjadi pribadi yang lebih kuat, disiplin dan berkarakter Pancasila.
Melalui Paskibraka telah mengajarkan penting ketaatan pada aturan dan instruksi serta menanamkan disiplin dan kekompakan.
Menurut Wira, nilai-nilai Paskibraka sangat baik dan relevan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Dia pun merasa bisa lebih bertanggung jawab terhadap diri sendiri dengan menjaga kesempurnaan secara fisik, pola pikir, hingga perilaku.
Baca juga: Gubernur Kalsel serukan masyarakat isi kemerdekaan dengan kerja nyata
Kini, dia telah menjadi purna menjadi Paskibraka Provinsi Kalsel, sebuah pencapaian tak mudah karena tidak semua pemuda bisa menggapai.
Hanya putra-putri terbaik bangsa di setiap tingkatan mulai upacara pengibaran bendera 17 Agustus di kabupaten dan kota, provinsi hingga level nasional di Istana Negara yang bisa terpilih hasil seleksi ketat secara bertahap dan berjenjang.
Setelah menjadi purna Paskibraka, anak kedua dari dua bersaudara pasangan Edy Sabhara dan Siti Zubaidah ini terus menularkan energi positif bagi adik kelas para junior penerus Paskibraka dari tahun ke tahun.
Menggelorakan semangat generasi merdeka menjadi motivasi sebagai anak bangga yang memiliki karakter tak mudah digoyahkan budaya luar pengancam kerusakan generasi penerus negeri ini.
Memaknai Hari Kemerdekaan dengan bebas berkreasi dan bebas menentukan pilihan tanpa meninggalkan jati diri anak Indonesia menghargai budaya nasional adalah prinsip Wira yang bercita-cita menjadi Abdi Negara.
Baca juga: Pemprov Kalsel siapkan 100 pelajar Paduan Suara meriahkan HUT ke-80 RI

