Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Badan Pusat Statistik mencatat, Kalimantan Selatan yang merupakan gabungan dari Kota Banjarmasin dan Kota Tanjung mengalami inflasi sebesar 0,96 persen pada bulan Juni 2017.
Kepala Badan Pusat Statistik Kalsel Diah Utami di Kota Banjarbaru, Senin mengatakan, inflasi di Kota Banjarmasin sebesar 0,93 persen, sedangkan di Kota Tanjung inflasi mencapai 1,33 persen.
"Laju inflasi kumulatif di Banjarmasin bulan Juni 2017 terhadap Desember 2016 sebesar 2,77 persen, sedangkan laju inflasi kumulatif di Kota Tanjung 1,79 persen," ujarnya.
Disebutkan, komoditas mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi di Kota Banjarmasin antara lain tarif listrik, angkutan udara, ikan bakar, roti manis dan mie.
Sedangkan, komoditas mengalami penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi antara lain bawang putih, cabai rawit, televisi berwarna, beras, dan mie kering instan.
Ia mengatakan, di Banjarmasin dari tujuh kelompok pengeluaran, ada lima kelompok mengalami kenaikan indeks harga yakni makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,78 persen.
Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar mengalami kenaikkan sebesar 1,64 persen, kelompok sandang 2,56 persen, kesehatan 0,44 persen dan kelompok transportasi 2 persen.
Dua kelompok mengalami penurunan indeks harga yakni kelompok bahan makanan sebesar 0,44 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,66 persen.
Sementara, di Kota Tanjung komoditas yang mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi antara lain bawang merah, kacang panjang, mobil, tarif listrik dan sawi hijau.
"Komoditas mengalami penurunan dengan andil deflasi tertinggi antara lain bawang putih, daging ayam ras, ikan layar/benggol, ikan gabus dan daun paku/pakis," ujarnya.
Badan Pusat Statistik juga mencatat, indeks harga konsumen pada 82 kota tercatat 79 kota mengalami inflasi, dan 3 deflasi. Inflasi tertinggi di Kota Tual yakni sebesar 4,44 persen.