Banjarbaru (ANTARA) - Tingkat inflasi di Provinsi Kalimantan Selatan bulan Juni 2022 mencapai 0,78 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 114,04 dan tiga kota yang dinilai indeks harga konsumen semua mengalami inflasi.
Kepala Badan Pusat Statistik Kalsel Yos Rusdiansyah melalui berita resmi statistik dihimpun Antara, Sabtu menyebut, inflasi di Kota Banjarmasin sebesar 0,71 persen dengan IHK sebesar 113,80.
"Kabupaten Kotabaru mengalami inflasi sebesar 1,32 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 116,38 dan Kota Tanjung sebesar 0,85 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 113,83," ujarnya.
Jika dihitung berdasarkan tahun kalender, pada Juni 2022 Kalsel mengalami inflasi sebesar 4,15 persen sedangkan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juni 2022 terhadap Juni 2021) 5,95 persen.
Disebutkan, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga ditunjukkan naiknya sepuluh indeks kelompok pengeluaran secara signifikan yakni kelompok makanan, minuman dan tembakau 1,41 persen.
Kemudian, kelompok pakaian dan alas kaki 0,77 persen, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,35 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,13 persen.
Kelompok transportasi 2,20 persen, informasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,04 persen, rekreasi, dan budaya 1,39 persen, pendidikan 0,10 persen, penyediaan makanan dan minuman 0,13 persen.
"Komoditas naik harga dengan andil inflasi tertinggi antara lain angkutan udara, rokok kretek filter, telur ayam ras, bawang merah, cabai rawit, ikan patin, rokok kretek, cabai merah, tomat dan pepaya," ungkapnya.
Sementara komoditas mengalami penurunan harga, antara lain ikan asin telang, madu, ikan asin tenggiri, ikan gabus, buah naga, bawang putih, cumi-cumi, jeruk nipis, kentang dan ikan trakulu.
Perbandingan inflasi antarkota di Kalimantan, sebelas kota mengalami inflasi dan satu kota deflasi. Inflasi tertinggi di Tanjung Selor sebesar 1,78 persen dan terendah terjadi di Pontianak sebesar 0,07 persen.