Barabai (ANTARA) - Kepala Desa (Kades) Sungai Rangas Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tengah (HST) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Rijali (54) dan seorang warga Risfani alias Fani (36) berkelahi hingga bersimbah daerah di depan SPBU Sungai Rangas, Kecamatan Labuan Amas Selatan (LAS).
"Betul, perkelahian antara kepala desa dan warga yang terlibat cekcok diduga dalam kondisi mabuk saat antre mau melangsir Solar," kata salah satu warga yang enggan menyebutkan identitas di Barabai, Minggu.
Baca juga: Dua warga HST tewas usai berkelahi karena pengaruh miras
Berdasarkan informasi yang dihimpun di lokasi kejadian, perkelahian diduga terjadi saat kedua korban hendak melangsir Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis solar dengan menggunakan barcode.
"Sempat dilerai waktu cekcok di dalam SPBU, tapi perkelahian terjadi di depan SPBU dengan sama-sama menggunakan senjata tajam (sajam)," ungkap saksi tersebut.
Akibat perkelahian itu, Kades Rijali dilarikan ke Puskesmas Pantai Hambawang dengan mengalami luka pada bagian kepala dan mendapatkan 50 jahitan, sedangkan warga bernama Fani dilarikan ke Klinik Mubarak Haruyan dengan mengalami luka pada jari tangan hampir putus.
Sementara itu, Kapolsek LAS Iptu Tony Suprianto membenarkan perkelahian dua orang tersebut yang mengakibatkan luka dan kedua korban sempat mendapatkan penanganan medis hingga sudah diperbolehkan pulang.
Baca juga: Janjian berkelahi, warga HST yang mabuk ini ditangkap beserta sebilah parang
Tony menyebut cekcok itu bermula saat Fani mau menyerahkan barcode untuk mengisi Solar, kemudian datang Rijali dan mengambil telepon seluler milik Fani yang sudah pecah hingga warga tersebut tersinggung.
Selang beberapa saat, Fani mengambil parang yang diletakkan di dalam truk milik, namun para sopir truk lain melerai saat turut mengantre untuk mengisi Solar.
Karena situasi memanas, Rijali pergi untuk mengambil parang dan menunggu Fani selesai mengisi Solar hingga keluar SPBU hingga terjadi perkelahian berdarah itu.
"Saat ini keduanya sudah dilakukan perawatan dan sudah diperbolehkan pulang. Untuk proses selanjutnya masih dilakukan pemeriksaan oleh Unit Reskrim Polsek LAS," ucap Tony.
Baca juga: Sebelum meninggal, warga Kapar ini diduga sempat berkelahi dengan tetangga