Batulicin (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan, menggandeng perusahaan pertambangan di "Bumi Bersujud" untuk mensukseskan program tukar sampah dengan sembako.
"Program ini dalam rangka memperingati hari lingkungan hidup sedunia," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tanah Bumbu Rahmat Prapto Udoyo, di Batulicin Sabtu.
Dia mengatakan, perusahaan pertambangan yang dilibatkan dalam program itu yakni PT. Borneo Indobara bersama tujuh mitra perusahaan PT. Hidup Baru Sukses Mandiri, PT. Wijaya Sukses Mulia, PT. Dea Global Niaga, PT. Serasi Auto Raya, PT. Cipta Kridatama, PT. Geoservice, dan Bank Sampah Induk Bang Julpikar’s selaku pengelola sampah terpilah.
Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari program serupa yang sebelumnya sukses dilaksanakan di Kecamatan Angsana pada 5 Juni untuk mendukung gerakan nasional Kementerian Lingkungan Hidup untuk Indonesia bersih melalui pengurangan sampah dari sumbernya.
Berbagai jenis sembako disediakan untuk ditukar dengan sampah anorganik terpilah, seperti beras, minyak goreng, gula, sarden, mi instan, aneka bumbu, dan kebutuhan pokok lainnya. Sampah yang diterima harus sesuai kriteria jenis dan berat yang ditentukan panitia.
Sampah-sampah tersebut berasal dari hasil pilahan rumah tangga, perkantoran, pertokoan, dan sekolah oleh warga dari sejumlah desa di Kecamatan Satui seperti Desa Makmur Jaya, Makmur Mulia, Sungai Danau, dan sekitarnya.
Hasil dari kegiatan ini tercatat sebanyak 654 peserta turut ambil bagian dengan total volume sampah yang terkumpul mencapai 3,518 ton, terdiri dari plastik, kertas/kardus, kaleng, dan besi.
"ini merupakan bentuk nyata sinergi antara dunia usaha dan pemerintah daerah dalam menjaga kelestarian lingkungan. Program ini juga sejalan dengan visi misi kepala daerah, khususnya misi kelima dalam pengelolaan sampah dan limbah berbasis masyarakat," ujar Rahmat.
Rencananya, lanjut Rahmat, kegiatan serupa akan terus digelar secara berkelanjutan di berbagai kecamatan dan desa/kelurahan dengan melibatkan berbagai pihak seperti perusahaan swasta, DLH, pemerintah kecamatan, pemerintah desa, serta Bank Sampah Induk Bang Julpikar’s.