Kotabaru, Kalsel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotabaru menggelar Focus Group Discussion (FGD) Analisis Kajian Kebutuhan Pasca Bencana (Jitupasna), sebagai upaya mengidentifikasi kebutuhan dan menyusun starategis pasca bencana secara komprehensif.
Wakil Bupati Syairi Mukhlis, mengapresiasi kegiatan tersebut, mengingat Kabupaten Kotabaru memiliki wilayah pesisir dan kepulauan yang luas, sehingga ada potensi besar dalam sektor kelautan, perikanan dan wisata.
"Melalui forum ini, kita akan bersama-sama mengidentifikasi kebutuhan dan menyusun langkah strategis pasca bencana yang komprehensif, pendekatan ini diharapkan dapat menjadi pedoman dalam memperkuat ketahanan wilayah dan kesejahteraan masyarakat,”katanya.
Dia menjelaskan, tidak bisa mengabaikan resiko bencana, baik yang bersifat alamiah seperti banjir rob, gempa bumi, tsunami, maupun bencana ulah manusia.
Diperlukan strategi pembangunan yang tidak hanya berorientasi pada pengembangan ekonomi, tetapi juga berwawasan kebencanaan.
Ia berharap, melalui forum ini dapat menghasilkan langkah yang antisipatif dan konkret.
“Saya berharap kegiatan ini dapat menghasilkan, 1. Rencana aksi konkret yang relevan dengan kebutuhan daerah pesisir dan kepulauan kita, 2. Kolaboraso yang erat antar pemerintah, akademis, masyarakat dan pihak swasta, 3. Langkah-langkah antisipatif untuk menghadapi potensi bencana dengan lebih siap,” jelasnya.
Ia mengajak seluruh peserta FGD, untuk berdiskusi secara aktif, menyapaikan ide, gagasan, dan solusi terbaik bagi pembangunan Kotabaru yang lebih tangguh dan berkelanjutan.