Banjarmasin (ANTARA) - Bank Kalsel resmi meluncurkan Tim Tanggap Insiden Siber (TTIS) sekaligus menerima Surat Tanda Registrasi (STR) dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Republik Indonesia.
Pada keterangan tertulis yang diterima di Banjarmasin, Senin, kegiatan itu menjadi tonggak penting dalam upaya memperkuat sistem pertahanan siber dan memperluas literasi keamanan digital di lingkungan perbankan daerah.
Kegiatan yang berlangsung di Ruang Rapat Lantai 3 Kantor Pusat Bank Kalsel di Banjarmasin, Rabu (28/5), dihadiri Direktur Kepatuhan Bank Kalsel dan Direktur Keamanan Siber dan Sandi Keuangan, Perdagangan, dan Pariwisata BSSN RI.
Kegiatan diisi dengan Sosialisasi Cyber Hygiene, oleh tim teknis dari BSSN dan diikuti oleh jajaran eksekutif serta perwakilan unit kerja Bank Kalsel.
Materi sosialisasi mencakup berbagai potensi ancaman dunia maya seperti phishing, malware, dan insider threat, serta upaya pencegahan melalui praktik cyber hygiene seperti penggunaan kata sandi yang kuat, backup data rutinn, pengamanan jaringan, dan enkripsi data penting.
Direktur Kepatuhan Bank Kalsel, Mitra Damayanti menyampaikan penyerahan STR dan peluncuran TTIS tersebut, bukanlah sekadar pelengkap, namun merupakan langkah untuk memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap sistem perbankan daerah.
Mitra Damayanti menegaskan, Bank Kalsel berkomitmen terus membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya keamanan siber. Menurutnya TTIS merupakan garda terdepan dalam merespons insiden siber dan mendorong budaya keamanan informasi yang menyeluruh.
“Diharapkan, pembentukan TTIS ini juga memperkuat sinergi antar- lembaga dalam menjaga stabilitas sistem keuangan yang semakin terdigitalisasi untuk bisa berkontribusi secara aktif dalam jaringan tanggap insiden siber nasional yang digagas oleh BSSN,” ujar Mitra.
Sementara itu, Direktur Keamanan Siber dan Sandi Keuangan, Perdagangan, dan Pariwisata BSSN RI, Edit Prima memberikan apresiasinya kepada Bank Kalsel, menurutnya langkah yang diambil Bank Kalsel ini merupakan contoh nyata bagaimana lembaga daerah bisa mengambil peran strategis dalam ketahanan digital nasional.
“Keamanan siber bukan hanya tentang sistem, tetapi tentang budaya dan komitmen. Ini bukan sekadar perlindungan, tetapi investasi jangka panjang dalam menjaga reputasi, layanan, dan keberlanjutan. BSSN kedepannya akan terus mendampingi Bank Kalsel dalam menangani jenis siber yang saat ini juga berkembang,” pungkas Edit.