Majelis hakim dalam persidangan menggali lebih dalam atas keterangan dokter forensik tersebut terkait DNA terdakwa tidak cocok dengan cairan mani yang ditemukan di rahim korban, padahal dokter forensik telah melakukan tes berulang hingga tiga kali.
Baca juga: Ahli forensik dihadirkan pada sidang oknum TNI AL bunuh jurnalis
Bahkan, tiga hakim dalam persidangan secara bergantian melontarkan pertanyaan terhadap keterangan ahli forensik yang menyimpulkan cairan mani itu bukan milik terdakwa.
Setelah memeriksa ahli forensik sebagai saksi kesembilan, majelis hakim memeriksa dua saksi tambahan yang mengetahui terdakwa meninggalkan bukti kendaraan mobil usai menghabisi nyawa korban. Selanjutnya, majelis hakim mengagendakan sidang lanjutan pada Selasa (20/5) dengan agenda pemeriksaan terdakwa Jumran.
Diketahui, peristiwa pembunuhan terjadi di Jalan Trans Gunung Kupang, Kelurahan Cempaka, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru, dan jasadnya ditemukan warga tergeletak di tepi jalan sekitar pukul 15.00 WITA, bersama sepeda motor miliknya yang kemudian muncul dugaan menjadi korban kecelakaan tunggal.
Korban bernama Juwita (23) bekerja sebagai jurnalis media dalam jaringan (daring) lokal di Banjarbaru dan telah mengantongi uji kompetensi wartawan (UKW) dengan kualifikasi wartawan muda.
Baca juga: Prajurit TNI AL bantu terdakwa pembunuhan jurnalis Kalsel
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ahli: Cairan mani di rahim jurnalis tak cocok dengan DNA oknum TNI AL