"Hari ini kami melakukan pemeriksaan pertama di SDN 2 Banua Jingah dan berhasil mengumpulkan sebanyak 10 alat bukti," kata Kapolres HST, AKBP Danang Widaryanto melalui AKP Dani Sulistiono saat mengawal langsung penyelidikan.
Baca juga: Ada teror pembakaran MIN 2 HST, Kamad amankan berkas berharga ke rumah
Baca juga: Catat, inilah yang perlu diperhatikan saat mengikuti tes SKD CPNS
Barang-barang yang diamankan diantaranya arang, besi, kawat dan bangkai dinamo kipas angin yang bekas terbakar. Serta meminta keterangan para dewan guru dan saksi warga sekitar yang saat itu melihat kejadian.
Kebakaran di SDN 2 Banua Jingah sendiri terjadi pada tanggal 2 Februari 2020 sekitar pukul 03.35 wita dan menghanguskan tiga bilik ruangan.
Selanjutnya, tim melakukan pemeriksaan di MAN 1 HST yang sempat menghanguskan sembilan ruangan untuk mencari penyebab kebakaran.
Baca juga: Warga menilai ada sabotase terkait kebakaran beberapa fasilitas umum di HST
Baca juga: Musrenbang Kecamatan rata-rata mengusulkan pembangunan infrastruktur
Berikutnya, ke SDN 1 Barabai Timur dan SDN 2 Barabai Timur yang menjadi sasaran percobaan pembakaran yang waktunya berbarengan dengan peristiwa kebarakan di MAN 1 HST, Senin (3/2), sekitar pukul 00.30 wita.
"Dari hasil pemeriksaan, kami mengumpulkan barang-barang yang ada hubungannya dengan kebakaran. Di SDN 2 Banua Jingah ada 10 alat bukti, di MAN 1 HST ada satu, SDN 1 Barabai Timur ada satu dan SDN 2 Barabai Timur ada dua," kata Kasat Reskrim.
Setelah itu menurutnya, semua barang-barang tersebut nantinya dilakukan penelitian di Laboratorium Forensik dan hasilnya akan diserahkan ke Polres HST.
Baca juga: Sekda Tamzil tinjau lokasi kebakaran di MAN 1 HST
Baca juga: Dari 500 usulan, hanya 77 kegiatan yang masuk Musrenbang Kecamatan BAT
"Jadi, untuk sementara, kita belum bisa menyimpulkan hasilnya dan masih perlu penyelidikan yang lebih mendalam serta menunggu hasil dari Laboratorium Forensik," kata Dani.
Dia juga berpesan, sesudah terjadi kebakaran, kalau ada dugaan karena sengaja dibakar, maka lokasi kebakaran jangan langsung dibersihkan karena akan menyulitkan ketika melakukan pemeriksaan.
"Kami juga mengimbau kepada masyarakat agar melakukan pengawasan dan meningkatkan kewaspadaan di wilayah desanya masing-masing dan kepada pihak sekolah agar ada petugas jaga malam dan dipasang penerangan yang memadai. Kalau bisa juga dipasang CCTV untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," tuntasnya.
Berikut video pemeriksaan jajaran Polres HST dan tim dari Laboratorium Forensik di beberapa sekolah di HST: