Barabai, (Antaranews Kalsel) - Perayaan Perpisahan sebagai wujud rasa syukur kelulusan siswa dari Tingkat PAUD hingga SLTA sederajat di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), ramai menjadi perbincangan para netizen di media sosial bahkan bahasan seputaran biaya perpisahan yang dianggap sebagian warga agak memberatkan.
Biaya perpisahan yang tidak seragam dengan rincian dari biaya pembuatan, ijazah, konsumsi, dekorasi dan dokumentasi ada yang mengganggap hal wajar karena menjadi konsekuensi hasil rapat atau keputusan bersama dalam komite sekolah.
Tapi menjadi fantastis ketika untuk mendapatkan ijazah TK saja orang tua harus mengeluarkan biaya Rp150 ribu per siswa.
Biaya pembuatan ijazah ini masih ditambah biaya lainnya yang dibebankan kepada orang tua siswa. Kondisi tersebut, sanga dikeluhkan oleh sebagian orang tua siswa.
Menurut mereka, saat ini kondisi perekonomian keluarga makin besar karena pengeluaran hidup seperti kebutuhan bahan pokok yang naik, penghasilan yang tidak menentu, sehingga seharusnya mendapatkan kompensasi atau keringanan bagi orang tua yang kurang mampu.
"Tergantung komite sekolah masing-masing mengambil kebijaksanaannya, kalau pihak guru atau kepala sekolah jelas tidak berani meminta pungutan di luar ketentuan," komentar Putra.
"Yang baik itu didasari suka rela dan sesuai anggarannya jangan berlebihan, kasihan jua bagi yang tidak mampu, yang jumlahnya ditetapkan itu akan memberatkan, kalau bagi yang kaya tidak masalah, tapi bagi orang tuanya yang kerjanya di sawah atau berjualan sayur maka pendapatanya beda ",ujarnya.
Hal berbeda diungkapkan Nabila, "Dikampung kami Alhamdulillah bayar kelulusan sekolah TK Rp110 ribu untuk ijazah, kalau biaya konsumsi kita biasa membawa masing -masing murid dengan mmbwa Nasi bungkus",ujarnya.
Selanjutnya, untuk hadiah guru diperkirakan Rp100 ribu, tergantung kemampuan keuangan masing-masing orang tua saja, masing-maring orang tua siswa menyiapkan kado dibungkus dan dipersiapkan mulai rumah, tergantung isinya saja lagi semampunya disiapkan.
Sementara netizen Alexander mengomentari, bahwa biasanya ketika sudah memilih memasukkan anak ke suatu sekolah tertentu orang tua pastinya harus mengikuti segala keputusan yang dibuat di sekolah tersebut, biasanya juga sudah dirapatkan di komite.
"Komite perpanjangan disekolah, tapi terkadang rapat komite tidak selamanya dihadiri orang tua siswa langsung, kalaupun ada rapat komite kemungkinan ada orang tua tidak bisa berhadir, dan yang tidak bisa berhasil dianggap mewakili setuju untuk pembebanan biaya untuk suatu kegiatan",ujarnya.