Seorang transmigran asal Jawa Barat, Aud Tahyudin, di Balangan, Selasa, mengatakan saat ini warga Trans Lajar Papuyuan bukan hanya mendapat banjir akibat hujan deras, tetapi juga banjir kiriman dari dua kecamatan di hulu, yaitu Kecamatan Juai dan Halong.
"Sejak H Ansharuddin menjadi Wakil Bupati dua periode dan kini menjadi Bupati Balangan, beliau sangat akrab dengan warga kami, selain itu kami ingin berkeluh kesah mengenai keadaan kami," kata Tahyudin yang mengaku berangkat trans dari Jawa Barat sejak sembilan tahun lalu itu.
Pada kondisi normal 2015, warga berhasil dalam bertanam padi, cabe dan sayur mayur. Bahkan Pasar Balangan sampai tidak mampu lagi menerima hasil panen cabe dari petani setempat karena berlimpah.
"Namun dua tahun terakhir sering terjadi banjir, bahkan pada April 2017 terjadi tiga kali banjir dengan ketinggian satu meter lebih," paparnya.
Selain masalah banjir, warga Trans Desa Lajar Papuyuan juga mengeluhkan masalah bangunan rumah yang terbuat dari kayu, saat ini kondisinya sudah mulai rapuh karena termakan usia.
"Sebelum kami datang 9 tahun lalu, rumah itu sudah dibangun dan sempat terbengkalai, artinya perumahan tersebut berusia antara 10 - 12 tahun, wajar kondisinya mulai rapuh dan lapuk," terang dia.
Warga Transmigran Lajar Papuyuan berharap adanya bantuan pemerintah melalui program bedah rumah di wilayahnya yang berpenduduk sekitar 213 Kepala Keluarga, dengan 900 jiwa.
Bupati Balangan H Ansharuddin, didampingi Setdakab Balangan, H Ruskariadi, Wakapolres Balangan, Kompol Reinaldo, Kepala Dinas Transmigrasi, Haryono, Kasat Pol-Pamong Praja Balangan, Rakhmadi Yusni, Kepala Badan Keuangan Daerah, Listiani, serta staff Dinas Pekerjaan Umum, dan anggota TNI, berjanji akan segera mengatasi hal tersebut.
"Pertama kita akan bangun drainase menuju wilayah sungai Tabalong, sejauh empat kilometer, kemudian memprogramkan bantuan bedah rumah warga, dan semoga bisa dianggarkan pada anggaran perubahan, serta membangun sarana air bersih juga sudah direncanakan bersama PDAM Balangan," tuturnya.
Bupati juga meminta agar, Kementerian Transmigrasi serta Dinas Transmigrasi Provinsi bahkan instansi-instansi terkait agar turut membantu upaya pemerintah setempat melaksanakan penanganan banjir dan masalah tranmigrasi.