Barabai (ANTARA) - Bupati Hulu Sungai Tengah (HST) Samsul Rizal meresmikan gedung baru Instalasi Gawat Darurat (IGD) terpadu lima lantai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) H Damanhuri Barabai, Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan (Kalsel).
Acara peresmian dirangkai dengan tausiah ulama kharismatik KH Muhammad Bakhiet atau Guru Bakhiet, peninjauan ruangan bersama Forkopimda HST dan undangan, serta pemotongan bunga di depan pintu utama gedung baru tersebut.
Baca juga: RSUD Barabai tambah alat kesehatan MOT permudah tindakan operasi
“Pembangunan IGD terpadu ini merupakan wujud komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat," kata Bupati sapaan Bang Rizal di Barabai, Minggu malam.
Bang Rizal mengatakan semua elemen masyarakat harus memahami IGD merupakan bagian vital dari rumah sakit, sebagai garda terdepan dalam menangani pasien yang membutuhkan pertolongan darurat secara cepat dan tepat.
Adanya gedung baru ini, kata Bang Rizal, diharapkan dapat mengoptimalkan pelayanan kegawatdaruratan di RSUD H Damanhuri, dengan fasilitas yang lengkap dan tenaga medis yang kompeten.
"Semoga mutu layanan kesehatan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah dapat semakin meningkat, manfaatkanlah fasilitas ini dengan sebaik-baiknya dan profesionalisme serta dedikasi dalam melayani masyarakat terus ditingkatkan," harapnya.
Bang Rizal berharap, adanya fasilitas baru ini, masyarakat HST dapat merasakan pelayanan kesehatan yang lebih baik, sejalan dengan visi daerah untuk menjadi masyarakat yang lebih religius, sejahtera, dan bermartabat.
Baca juga: DPRD HST minta RSUD Barabai jaga mutu layanan untuk kepuasan masyarakat
Sementara itu, Direktur RSUD H Damanhuri Barabai dr Nanda Sujud Andi Yudha Utama berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung hingga bisa selesai bangunan baru IGD terpadu ini.
Secara garis besar, bangunan baru RSUD H Damanhuri Barabai ini memiliki berbagai fasilitas kesehatan, pada lantai pertama untuk ruang IGD, lantai dua untuk instalasi laboratorium, lantai tiga untuk ruang intensive care dan cath lab, serta lantai empat untuk ruang operasi dan lantai lima untuk rooftop.
Biaya pembangunan ini menggunakan dana BLUD rumah sakit sebesar Rp10-15 miliar pada 2023, dilanjutkan dengan APBD HST sebesar Rp50 miliar pada 2024 dan tambahan bantuan dari APBN (Kemenkes) sebesar Rp50 miliar pada 2025.
"Untuk tahun 2025 ini, kita mendapatkan bantuan dana dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebanyak Rp23 miliar untuk rumah sakit dan sebanyak Rp27 miliar untuk Dinas Kesehatan," jelasnya.
Baca juga: RSUD Barabai uji coba pelayanan gedung baru IGD terpadu