Banjarmasin (ANTARA) - Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan dan Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III tetapkan komitmen untuk kelanjutan program National Urban Flood Resilience Project (NUFReP) atau Proyek Ketahanan Banjir Perkotaan Nasional di Sungai Veteran.
"Saat ini program NUFReP sudah berjalan sekitar 20 persen, kita sama-sama komitmen untuk diselesaikan tepat waktu," ujar Wali Kota Banjarmasin H Muhammad Yamin HR di Banjarmasin, Selasa.
Baca juga: Wali Kota Banjarmasin ingin menemui Menteri LH bahas TPAS Basah
Menurut dia, komitmen bersama ini setelah dirinya didampingi Wakil Wali Kota Banjarmasin Hj Ananda melakukan pertemuan dengan Kepala BWS Kalimantan III I Putu Eddy Purna Wijaya di Balaikota, hari ini.
Sebagai pemimpin baru yang dilantik Presiden Prabowo Subianto pada 20 Februari 2025 di Istana Negara Jakarta, Yamin menyampaikan, mendukung kelanjutan berbagai infrastruktur, khususnya terkait sungai guna mendukung upaya penanggulangan banjir dan meningkatkan kualitas lingkungan kota.
"Dukungan dari Kota Banjarmasin sangat penting, baik dalam pengadaan tanah maupun aspek livelihood. Pertemuan ini juga menjadi ajang silaturahmi dan koordinasi untuk memastikan kelancaran proyek," ujarnya.
Saat ini, kata dia, progres proyek yang didanai bank dunia hingga mencapai Rp1 triliun melalui Kementerian Pekerjaan Umum RI tersebut telah mencapai 20 persen dengan tahap pertama mencakup pengerjaan dari Kelenteng hingga Simpang Ulin.
Baca juga: Wali Kota Banjarmasin imbau pasar Ramadhan kurangi sampah plastik
"Kami terus berharap agar revitalisasi sungai ini cepat selesai, agar warga kota Banjarmasin dapat merasakan manfaat dari program ini, salah satunya mengendalikan banjar di kota kita. Bersama semua pihak kita bisa mewujudkan Banjarmasin maju dan sejahtera," ujarnya.
Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III, I Putu Eddy menyampaikan perkembangan program NUFREP sungai Veteran yang dulunya sempat mati suri puluhan tahun karena tertutup bangunan warga tersebut di kerjasama sejak 2024 hingga kini terus berjalan.
Dia menjelaskan, bahwa proyek di sungai yang dulunya kanal di bangun sejak zaman penjajahan Belanda ini akan berlangsung hingga September tahun depan, dengan progres saat ini mencapai sekitar 20 persen.
Beberapa pekerjaan yang dilakukan meliputi pemasangan sheet pile untuk mempertahankan lebar sungai, pembangunan lima jembatan, pemasangan pintu air, serta pemasangan pompa untuk mengendalikan aliran air ke Sungai Martapura guna mencegah banjir rob.
"Target penyelesaian paket satu ini sekitar September tahun depan dengan panjang pengerjaan mencapai 900 meter di kawasan Veteran," ujarnya.
Program itu diharapkan dapat meningkatkan ketahanan Kota Banjarmasin terhadap banjir serta memperbaiki infrastruktur sungai demi keberlanjutan lingkungan.
Baca juga: Wakil Wali Kota Banjarmasin tutup TPS sampah ilegal