Jakarta (ANTARA) - Pelatih timnas bola basket Indonesia Johannis Winar (Ahang) mengatakan anak asuhnya bermain di luar irama permainan, sehingga kalah 58-109 melawan peringkat ketujuh FIBA, yakni Timnas Australia, dalam FIBA Asia Cup 2025 Qualifiers Windows 3.
Menurut dia, dalam pertandingan di Gippsland Regional Indoor Sports Stadium, Australia, Kamis, Abraham Damar Grahita (Bram) dan kawan-kawan harus mengakui keunggulan tuan rumah yang langsung membombardir pertahanan Garuda sejak awal.
"Mereka memaksa kami bermain di luar irama pemainan," kata pria yang kerap disapa Coach Ahang itu dalam konferensi pers usai pertandingan.
Ia menjelaskan, Indonesia yang berada di peringkat ke-75 FIBA tidak bisa mengembangkan permainan, sehingga menjadi bulan-bulanan lawan.
Ditambah, para pemain bertanding di luar irama permainan yang telah disiapkan, sehingga gagal meredam kelebihan lawan yang unggul dari segala aspek.
"Kami tidak bisa menangani fisik dan agresivitas Australia dengan bagus," ujar pria yang juga pelatih Pelita Jaya Jakarta itu.
Lebih lanjut dia menjelaskan, jajaran pelatih telah membekali pemain dengan pengetahuan atas kekuatan lawan.
Australia memiliki kelebihan dalam hal kecepatan dan permainan yang mengandalkan kelebihan fisik.

Pada pertandingan tersebut, Indonesia membuka poin melalui tembakan tiga angka Muhamad Arighi. Poin itu memangkas ketertinggalan poin atas tuan rumah menjadi 3-4 ketika kuarter pertama tersisa 4 menit 54 detik.
Setelah poin itu, skuad Garuda kesulitan mencetak angka lagi. Sebaliknya keran poin Australia terus mengucur deras.
Indonesia baru bisa menabung satu angka lagi saat kuarter pertama tersisa 27 detik melalui free throw Lester Prosper, sehingga skor ditutup dengan kedudukan 22-4 untuk keunggulan Australia.
Baca juga: Indonesia kalah lawan Australia meski Prosper pimpin raihan rebound
Memasuki kuarter kedua, permainan Indonesia mulai hidup. Prosper membuka koleksi poin Indonesia dengan tembakan dua angka. Poin itu langsung direspons dengan tembakan dua angka pemain The Boomers, Wena Okwera.
Pada kuarter itu, Indonesia menabung 18 poin, sedangkan tuan rumah membukukan 28 poin. Hingga halftime, skor tercatat 50-22 untuk keunggulan skuad asuhan Jacob Chance.
Saat kuarter ketiga, Indonesia membuka koleksi poin melalui dua angka dari power forward/center Prawira Bandung, Pandu Wiguna. Poin ini untuk menjawab tembakan dua angka Elijah Pepper.
Menjelang tutup kuarter, Julian Chalias menjadi penyumbang poin terakhir melakui lay up. Aksi itu dibalas Benjamin Griscti sehingga kuarter ini ditutup dengan keunggulan 77-39 tim Negeri Kanguru.
Pada kuarter penentu atau keempat, Yudha Saputera dan kawan-kawan sukses menambah 19 angka. Namun lawannya juga tidak mau kalah, karena mampu memproduksi 32 poin, sehingga pertandingan pun ditutup dengan 109-58.
Center Lester Prosper menjadi penyumbang poin terbanyak untuk Garuda, dengan mencetak double-double 18 poin, 14 rebound, dan enam assist. Yudha Saputera membuntuti, dengan membukukan 14 poin, dua rebound, dan dua assist.
Sementara dari Australia ada Elijah Pepper jadi pencetak poin terbanyak bagi timnya, yakni 18 poin, lima rebound, dan empat assist. Lalu ada Emmet Adair dan Wena Okwera yang masing-masing membukukan 15 poin.
Hasil pertandingan tersebut membuat kans Indonesia untuk lolos ke babak selanjutnya tertutup, karena belum pernah menang sama sekali dalam lima pertandingan.
Skuad asuhan Coach Ahang berada di peringkat empat Grup A FIBA Asia Cup 2025 Qualifiers Windows 3. Mereka bergabung bersama Australia, Korea Selatan (Korsel), dan Thailand.
Meski peluang tertutup untuk babak berikutnya, timnas Merah Putih masih menyisakan satu laga melawan Korsel di Indonesia Arena, Jakarta, pada Minggu 23 Februari mendatang.
Baca juga: FIBA Asia Cup 2025 - Indonesia hari ini lawan Australia
Pewarta: Donny Aditra
Editor: Irwan Suhirwandi