Amuntai, Kalsel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Hulu Sungai Utara (HSU) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) bekerjasama dengan Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) mengadakan Festival "Panen Hasil Belajar Lokakarya 7" yang merupakan program Guru Penggerak Angkatan ke-11.
Sekretaris Daerah (Sekda) HSU Adi Lesmana menyampaikan, program pendidikan guru penggerak memiliki makna sangat penting dan strategis, khususnya sebagai penyelenggara pendidikan dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan pemahaman terkait upaya meningkatkan mutu pendidikan.
"Mengingat pendidikan adalah kunci bagi kemajuan suatu bangsa, oleh karena itu kami sangat mengapresiasi upaya para calon guru penggerak yang telah dengan gigih menyelesaikan program ini, bukan hanya menjadi agen perubahan, tetapi juga harapan bagi masa depan generasi kita khususnya di kabupaten HSU," ucapnya, di Aula Disdikbud HSU, Senin .
Ia menyebut, pembangunan di bidang pendidikan merupakan salah satu prioritas utama pembangunan nasional dan juga prioritas pembangunan di kabupaten HSU.
"Pendidikan merupakan aspek penting dalam meningkatkan kualitas kehidupan manusia,
peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia merupakan tanggungjawab semua pihak, tak lepas pemerintah dan masyarakat," ujarnya.
Adi Lesmana menambahkan, pentingnya aspek pendidikan sesuai dengan yang tertuang dalam undang-undang sistem pendidikan nasional, bahwa tugas untuk menyukseskan program mencerdaskan kehidupan bangsa melalui kementerian pendidikan, yang bukan hanya tugas pemerintah semata, tetapi juga tugas bersama antara pemerintah dan masyarakat.
"Guna menjadikan anak bangsa jadi insan-insan cerdas dan memiliki wawasan luas terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)," ungkapnya.
Sementara Perwakilan BGP Kalsel Rudy Alfian Noor menuturkan, bahwa program guru penggerak merupakan program prioritas yakni untuk menciptakan pemimpin pembelajaran.
"Karena Indonesia untuk dua tahun terakhir bukannya guru-guru tidak mengajar dengan baik, bukannya guru-guru tidak berjuang, tetapi kita krisis dalam pembelajaran yang tentunya menjadi tanggung jawab bersama dalam memperbaikinya dari lini kementerian, pemerintah hingga guru-guru di sekolah," imbuhnya.
Dirinya juga menjelaskan, jadi pemimpin pembelajaran tidak hanya memiliki sertifikat sebagai guru penggerak, akan tetapi melakukan wujud atau aksi nyata sebagai pemimpin pembelajaran.
Sekretaris Disdikbud HSU Ahadi Ilhami mengatakan, tujuan dari kegiatan tersebut agar para guru-guru terbaik, yang merasa memiliki tanggung jawab untuk memperbaiki sistem pembelajaran dan sistem pendidikan menjadi pemimpin pembelajaran di satuan pendidikannya masing-masing.
"Pada hari ini jumlah pesertanya sebanyak 22 orang dari masing-masing satuan pendidikan di HSU, yang mana program guru penggerak ini dilaksanakan selama 6 bulan," pungkasnya.
Pada kegiatan tersebut dihadiri Sekretaris Daerah (Sekda) HSU, Adi Lesmana, Sekretaris Disdikbud HSU Ahadi Ilhami, Perwakilan BGP Kalsel, kepala sekolah, guru penggerak, serta tamu undangan lainnya.