Tanjung (ANTARA) - LAPSUS HUT ke-59 Tabalong
Pemerintah Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan berhasil mengendalikan angka inflasi yang masih berada dalam range target nasional yang sebesar 2,5±1.
Melalui Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tabalong pengendalian inflasi daerah melalui strategi kebijakan 4K yakni keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi efektif.
Penjabat Bupati Tabalong Hj Hamida Munawarah mengatakan inflasi di "Bumi Saraba Kawa" ini menunjukkan kondisi harga barang dan jasa mengalami kenaikan dalam jangka waktu bulanan sepanjang tahun 2024 hingga mengakibatkan deflasi.
"Deflasi sebanyak 4 kali ini disebabkan jumlah produksi komoditas pertanian mengalami surplus namun untuk angka inflasi masih terkendali," jelas Hamida di Tabalong, Kamis .
Meskipun masih dalam kategori terkendali namun upaya pengendalian inflasi daerah harus tetap dilaksanakan sebagaimana arahan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian pada Rakornas Pengendalian Inflasi Tahun 2024.
Setiap daerah melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang diketuai oleh Bupati Tabalong diharapkan dapat melaksanakan berbagai Strategi kebijakan pengendalian inflasi dalam kerangka 4K tersebut.
Salah satu strategi keterjangkauan harga melalui melalui satu inovasi SI PAMAN (Operasi Pasar Murah Pangan) satu upaya menciptakan keterjangkauan harga bagi masyarakat sehingga inflasi dapat dikendalikan.
Kegiatan Operasi Pasar Reguler dan Pasar Murah dilaksanakan baik ketika menjelang peringatan Hari Besar Keagamaan (HBKN ) ataupun ketika terjadi kenaikan harga komoditas tertentu pada suatu waktu.
Hingga Oktober 2024 telah dilaksanakan 42 kali pasar murah dari target 45 kali kegiatan yang tersebar di 12 kecamatan se - Kabupaten Tabalong.
Untuk strategi kelancaran distribusi berupa kerjasama antar daerah sebagai upaya mengatasi hambatan distribusi barang kebutuhan pokok di wilayah Kabupaten Tabalong.
TPID Kabupaten Tabalong telah melakukan Kerjasama Antar Daerah (KAD) dengan Kabupaten Nganjuk untuk komoditas bawang merah yang seringkali menjadi pemicu terjadinya lonjakan inflasi.
KAD ini didukung dengan bantuan ongkos transportasi / angkutan komoditas tersebut melalui dana APBD, sehingga harga komoditas yang dijual nantinya akan lebih murah.
Selanjutnya komunikasi efektif sebagai salah satu strategi pengendalian inflasi yakni rutin melaksanakan kegiatan koordinasi dan sinkronisasi ketersediaan barang kebutuhan pokok dan barang penting di tingkat agen dan pasar rakyat.
Selain itu, pemantauan harga dan stok barang kebutuhan pokok serta barang penting pada pelaku usaha maupun pemantauan harga yang dilakukan petugas pendata harga yang terintegrasi dalam sistem Informasi perdagangan.