Kotabaru (ANTARA) - Perusahaan tambang emas PT. Pelasart Tambang Kencana (PTK) melatih masyarakat untuk membudidayakan Maggot, sebagai upaya menanggulangi permasalahan sampah di Kecamatan Sungai Durian.
"Pelatihan yang dilaksanakan dari tanggal 22 sampai 24 November 2024 untuk meningkatkan pemanfaatan sampah yang bernilai ekonomis bagi warga setempat," kata Manager CSR PT. Pelsart Tambang Kencana Septamto, di Banian, Sabtu.
Baca juga: PT Pelsart Tambang Kencana Peringati Hari Sumpah Pemuda ke-96
Septamto menyampaikan, kegiatan ini merupakan bentuk keperdulian PTK dalam menanggulangi masalah lingkungan terutama permasalahan sampah rumah tangga atau sampah domestik di wilayah setempat.
Peserta berasal dari perwakilan wilayah di empat desa meliputi Desa Buluh Kuning, Gendang Timburu, Desa Batuah, dan Desa Sengayam serta pelaku usaha budidaya perikanan peternakan dan UMKM di Kecamatan Sungai Durian dan Pamukan Barat.
"Program CSR perusahaan ini bagian dari upaya meningkatkan keterampilan bagi warga dengan harapan meningkatkan ekonomi keluarga," ujarnya.
Septamto berharap, dengan pelatihan yang di selenggarakan perusahaan dengan mendatangkan tim ahli dapat memberikan pengetahuan bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan dapat meminimalisir sampah di sekitar.
Mulyanto Dihajo, nara sumber dari Joglo Larva Center Jati Asih menyampaikan,selain untuk menanggulangi masalah sampah, Maggot juga bernilai ekonomis karena selai bisa dijadikan pakan ternak, limbah dan kotoran Maggot bisa dijadikan pupuk dalam bentuk kompos,
"Selain itu juga maggot bisa diolah menjadi makanan ringan setelah diproses dengan cara di oven, selain itu juga bisa dijadikan bahan kosmetik," kata Mulyanto.
Budidaya maggot tidak begitu sulit untuk dikembangkan, mengingat maggot berkembang biak dengan alami di alam sehingga mudah untuk mendapatkannya.
Maggot atau dalam penyebutan lain disebut dengan belatung merupakan larva dari jenis lalat Black Soldier Fly (BSF) atau Hermetia Illucens dalam bahasa Latin. Seperti yang sudah disebutkan bahwa maggot merupakan larva dari jenis lalat yang awalnya berasal dari telur dan bermetamorfosis menjadi lalat dewasa.
"Budidaya Maggot sebagai alternatif pakan ikan dan ternak ayam," katanya.
Camat Sungai Durian Raden Rahmat Mada mengatakan, saat ini sampah sudah menjadi masalah di kecamatan Sungai Durian, karena tidak adanya tempat pembuangan akhir, sehingga masyarakat membuang sampah cenderung ke sungai atau di lahan-lahan kosong milik warga.
"Mudah mudahan dengan adanya pelatihan ini bagi warga dapat mengurangi dampak sampah dan dapat diubah menjadi nilai ekonomis tersendiri," harapnya.