Proyek strategis Pemkot Banjarbaru pedestrian Jalan Kemuning rampung

Pedestrian sisi kiri Jalan Kemuning Kelurahan Kemuning Banjarbaru yang telah rampung dikerjakan Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Banjarbaru, saat di foto Jumat (8/11/2024). (ANTARA/Yose Rizal)

Progres fisik sudah mencapai 97 persen dan hingga pengerjaan akhir,

Banjarbaru (ANTARA) - Proyek strategis Pemerintahan Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan yakni pembangunan pedestarian Jalan Kemuning berhasil dirampungkan sesuai target waktu pengerjaannya yang ditetapkan sebelumnya.

Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Banjarbaru Adi Maulana di Banjarbaru, Jumat mengatakan, pengerjaan fisik sudah mencapai 97 persen dan tinggal "finishing".

"Progres fisik sudah mencapai 97 persen dan hingga pengerjaan akhir hingga kontrak berakhir pada Senin (11/11) dan kami optimistis seluruh pekerjaan selesai sesuai target yang ditetapkan," ujar Adi.

Menurut Adi, pedestarian Jalan Kemuning merupakan salah satu proyek strategis Pemkot Banjarbaru yang dibangun untuk mempermudah akses masyarakat melintasi wilayah cukup padat tersebut.

Adi menyebutkan, pekerjaan akhir yang tinggal dilakukan di antaranya pemasangan beton stam beberapa titik dan pembersihan, sedangkan pekerjaan besar secara keseluruhan sudah diselesaikan.

Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Banjarbaru Adi Maulana (ANTARA/Yose Rizal)

"Pengerjaannya tinggal pemasangan stam dan pembersihan, sementara pekerjaan besar seperti tutup plat dan pemasangan box sudah selesai termasuk pemasangan tiang bullard juga sudah selesai," ungkapnya.

Dikatakan Adi, pelaksanaan proyek pedestrian di kanan dan kiri Jalan Kemuning sepanjang kurang lebih 900 meter sisi kiri dan kanan jalan memakan waktu 210 hari kalender dan selesai sesuai target.

"Pelaksanaan pekerjaan dimulai tanggal 16 April 2024 dan berakhir sesuai target 11 November 2024 dengan anggaran sebesar Rp5,3 miliar dan masa pemeliharaan enam bulan kalender," katanya.

Ditambahkan, selama pengerjaan proyek tidak ada masalah, tetapi hanya kendala komunikasi dengan masyarakat sehingga atas dasar itu dilakukan pengalihan ke lokasi lain yang disepakati bersama.

"Selama pengerjaan tidak ada kendala, hanya ada masyarakat yang masih belum mau lahannya masuk proyek sehingga dialihkan ke lokasi lain dan semuanya sudah selesai tanpa hambatan," katanya.