Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Ketua Komisi III Bidang Pembangunan dan Infrastruktur DPRD Kalimantan Selatan Gusti Rudiansyah mengharapkan segera memulai pekerjaan pengembangan Bandara Sjamsudin Noor Banjarmasin.
"Pascapeninjauan Menteri Perhubungan (Menhub) Republik Indonesia Budi Karya Sumadi akhir pekan lalu, kita berharap segera pengembangan Bandara Sjamsudin Noor," ujarnya di Banjarmasin, Senin.
"Kan sebagaimana pemberitaan media massa, ketika meninjau Bandara Sjamsudin Noor (sekitar 27 kilometer utara Banjarmasin), Kalimantan Selatan (Kalsel), Menhub mengatakan, pengembangan sarana dan prasarana perhubungan udara tersebut mulai Maret mendatang," kutipnya.
Ia berharap, perkataan Menhub tersebut menjadi kenyataan serta perhatian manajemen PT Angkasa Pura (AP) I selaku pemegang otoritas Bandara Sjamsudin Noor yang berkedudukan di wilayah Kota Banjarbaru itu, dan jangan berlarut-larut lagi.
"Pasalnya bukan cuma kami dari Komisi III DPRD Kalsel yang juga membidangi perhubungan yang mengharapkan segera pengembangan Bandara Sjamsudin Noor, tetapi seluruh masyarakat provinsi yang terdiri atas 13 kabupaten/kota ini," demikian Rudiansyah.
Sebelumnya Sekretaris Komisi III DPRD Kalsel Riswandi mengatakan, Bandara Sjamsudin Noor itu tergantung AP I - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang jasa angkutan udara tersebut.
Perkataan anggota DPRD Kalsel tiga periode itu karena rencana pengembangan Bandara Sjamsudin Noor tersebut sejak beberapa tahun lalu, tetapi selalu tertunda dengan berbagai alasan, antara lain persoalan pembebasan lahan yang belum selesai.
"Kita memaklumi alasan mereka, tetapi apakah tidak ada solusi lain guna percepatan pengembangan Bandara Sjamsudin Noor yang menjadi dambaan dan kebanggaan masyarakat Kalsel," demikian Riswandi.
Pada kesempatan terpisah, Pemimpin Proyek pengembangan Bandara Sjamsudin Noor Taochid H Hadi menerangkan, rencana pengembangan bandara itu terbagi dua paket I dan II dengan total pembiayaan sekitar Rp2,2 triliun.
Pekerjaan pertama paket II bernilai sekitar Rp900 miliar, antara lain pembangunan apron serta sarana dan prasarana penunjang lainnya, yang diharapkan sudah bisa memulai pekerjaan sesegera mungkin.
Sedangkan paket I antara lain pembangunan terminal penumpang serta sarana dan prasarana lainnya dengan perkiraan pembiayaan Rp1,3 triliun, juga sedang persiapan lelang. demikian Taochid.