Pertandingan final yang mempertemukan dua pasangan Indonesia, Hikmat-Leani melawan Fredy Setiawan dan Khalimatus Sadiyah, menjadi momen yang sangat emosional bagi kedua pasangan tersebut.
Kemenangan dua set langsung dengan skor 21-16, 21-15 bagi Hikmat-Leani tak hanya memastikan emas bagi Indonesia, tetapi juga mengundang tangis haru dari Leani Ratri Oktila.
“Kalau lawannya dari beda negara kita akan lebih lepas, tetapi karena ini sudah terbiasa bersama, apalagi di Paralimpiade ini tidak ada ganda putri, yang seharusnya saya sama Khalimatus, sekarang jadi lawan,” ungkap Leani dengan mata berkaca-kaca usai pertandingan.
Leani yang sebelumnya meraih medali emas di Paralimpiade Tokyo 2020 bersama Khalimatus di nomor ganda putri SL3-SU5, merasa senang namun juga bersedih karena harus mengalahkan rekannya sendiri. Meski begitu, ia bersyukur dapat kembali tampil di puncak performa setelah sempat mengalami penurunan kepercayaan diri pasca-melahirkan.
Keputusan Leani untuk berduet dengan Hikmat Ramdani terbukti tepat. Hikmat, yang masih muda dan penuh ambisi, memberikan motivasi ganda bagi Leani untuk kembali meraih emas.
“Saya memilih Hikmat yang masih muda, yang mungkin saat itu baru mulai berani tampil. Saya bertekad lagi, saya yakin dan Hikmat juga memotivasi saya, apalagi dengan ambisinya yang sangat besar,” jelas Leani.
Baca juga: Ratri/Hikmat raih emas, Indonesia lompat ke peringkat 28 Paralimpiade
Baca juga: All Indonesian final terjadi di ganda campuran para bulu tangkis
Medali emas ini didedikasikan Leani untuk keluarganya, terutama untuk anak dan suaminya yang merayakan ulang tahun pada hari kemenangan tersebut. “Rasanya bangga, senang, dan bahagia. Medali ini saya persembahkan untuk anak dan suami saya yang hari ini ulang tahun,” tuturnya.
Di sisi lain, Hikmat Ramdani juga merasakan campuran antara kebahagiaan dan beban emosional saat bertanding melawan sesama pasangan Indonesia. “Tentunya saya senang banget, tapi rasanya juga kurang lebih sama, mainnya tidak lepas karena mungkin sesama Indonesia. Saya yang biasanya suka teriak-teriak, di pertandingan ini tidak lepas,” ungkap Hikmat.
Hikmat pun berharap dapat terus berprestasi di masa depan dan berharap Leani Ratri Oktila tidak segera pensiun dari dunia bulu tangkis para. “Partner yang baik, banyak kasih motivasi saat di lapangan maupun di luar lapangan. Mudah-mudahan kedepan mbak Ratri jangan pensiun dulu,” harapnya.
Tambahan medali emas dan perak ini menambah pencapaian kontingen Indonesia di Paralimpiade Paris 2024, yang hingga Senin (2/9) pukul 16.44 WIB telah mengumpulkan satu emas, empat perak, dan tiga perunggu.
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Teguh Handoko