Banjarbaru (ANTARA) - Pemerintah Kota Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan optimistis bisa mencapai target pemberian imunisasi Polio dengan sasaran balita dan anak-anak.
"Kami optimis bisa mencapai target karena realisasi sebelumnya sudah mencapai 84 persen dari target yang ditetapkan," ujar Kadis Kesehatan Banjarbaru Juhai Triyanti Agustina di Banjarbaru, Selasa.
Baca juga: Banjarbaru targetkan 38.991 anak terima imunisasi Polio
Juhai menuturkan Pemkot Banjarbaru menggelar rapat koordinasi dan evaluasi Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio putaran pertama guna membahas berbagai kendala dan masalah di lapangan.
Juhai menyebutkan target balita dan anak-anak yang diberikan imunisasi Polio dengan cara ditetesi melalui mulut sebanyak 38.991 anak dengan rentang usia 0-7 tahun, atau 7 tahun 11 bulan 29 hari.
"Jumlah anak yang belum diberikan imunisasi Polio dari target tersebut masih tersisa kurang lebih 7.000 balita dan anak. Kami optimistis target itu tercapai melalui imunisasi Polio tahap kedua," ungkapnya.
Dijelaskan Juhai, kendala yang dihadapi saat pelaksanaan PIN Polio pada tahap pertama, antara lain masih ada masyarakat yang belum mengetahui kegiatan pemberian imunisasi itu.
Padahal, diungkapkan Juhai, Pemkot Banjarbaru telah mensosialisasikan melalui berbagai media dan mengerahkan kader Posyandu, serta petugas pelayanan kesehatan di setiap kelurahan.
Baca juga: Bebas Polio Banjarbaru terima penghargaan Kemenkes RI
"Sosialisasi akan ditingkatkan lagi sehingga semakin banyak orang tua dan masyarakat yang mengetahui pelaksanaan PIN Polio dan mereka bersedia membawa anaknya untuk diberikan imunisasi," ucapnya.
Dikatakan Juhai, sesuai waktu yang telah ditetapkan, PIN Polio tahap kedua dijadwalkan pada 12 hingga 17 Agustus 2024 dengan sasaran mencapai target imunisasi bagi balita dan anak-anak tersebut.
Asisten I Setdakot Banjarbaru Abdul Basid mengatakan tujuan rakor untuk memperkuat koordinasi antarsektor serta mengevaluasi pelaksanaan vaksinasi polio sehingga mampu mencapai target yang ditetapkan.
"Kendala yang terungkap pada rakor, antara lain sosialisasi yang masih belum maksimal sehingga jelang PIN Polio tahap dua akan ditingkatkan," ujar Basid.
Baca juga: t 20.672 Balita Diimunisasi Polio