Jakarta (ANTARA) - Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan atau Bank Kalsel mengajak awak media meningkatkan kompetensi dan menyaring informasi bohong (hoaks) melalui sharing session menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
“Kegiatan sharing session untuk meningkatkan kompetensi dan menyaring berita-berita hoaks, terutama jelang Pilkada 2024,” kata Direktur Utama Bank Kalsel Fachrudin di Jakarta, Jumat.
Fachrudin menuturkan kegiatan sesi tersebut merupakan bentuk kolaborasi Bank Kalsel dengan para awak media untuk menyaring berita hoaks pada era digital terutama memasuki tahapan Pilkada 2024.
Melalui narasumber yang kompeten, Fachrudin mengharapkan para awak media semakin jeli menyaring atau menangkal berita hoaks.
Sementara itu, narasumber dari Koordinator Kanal Cek Fakta Tempo Inge Klara Safitri mengungkapkan agak sulit untuk mengenali konten hoaks pada zaman sekarang, karena informasi tersebut sangat cepat menyebar dibanding dengan konfirmasi.
Inge menyebutkan perbedaan yang paling bisa dilihat dengan kasat mata mengenai misinformasi, yaitu informasi yang salah namun orang yang membagikan percaya sebagai kebenaran.
Kemudian, disinformasi merupakan informasi salah dan orang yang membagikan mengetahui sebagai hal yang salah, tapi tetap membagikan dengan sengaja.
Menurut Inge, tipe informasi hoaks, yaitu satire atau parodi lucu-lucuan yang sebenarnya tidak ada niat menyakiti tapi berpotensi membodohi, lalu konten menyesatkan yang sengaja dibuat untuk membingkai sebuah isu atau menyerang individu yang melintir berita.
Terakhir, konten aspal (imposter content) yang seolah-olah konten asli padahal palsu, dan konten pabrikasi (fabricated content), yaitu konten yang sengaja dibuat untuk menyesatkan, serta yang tidak ada fakta bahkan 100 persen tidak benar.
Bank Kalsel ajak awak media saring informasi hoaks jelang pilkada
Jumat, 26 Juli 2024 10:45 WIB