Paringin (ANTARA) - Lini Angraini, perempuan asal Desa Karuh, Kecamatan Batumandi, Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan menjalani sebuah perjalanan yang penuh perjuangan dan inspirasi.
Sebagai anak sulung dari lima bersaudara, Lini tumbuh di tengah keluarga petani yang menggantungkan hidup dari hasil sawah dan perkebunan karet.
Baca juga: Reza Maulana penerima beasiswa Adaro yang terobsesi membangun Kalimantan
Sang Ayah Suhaimi dan Ibunda Rusminah bekerja keras untuk menyediakan kebutuhan sehari-hari bagi keluarga.
Di balik kehidupan sederhana ini, Lini tumbuh menjadi sosok yang memiliki tekad kuat untuk meraih cita-citanya.
Ia menyelesaikan pendidikan di SMP Negeri 2 Batumandi dan melanjutkan ke SMA Negeri 1 Paringin.
Kehidupan sekolahnya tidak mudah, namun memiliki tekad untuk melanjutkan pendidikan tetap membara.
Ketika memasuki 2014, Lini diterima di IPB University dengan memilih jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan Fakultas Teknologi Pertanian.
Namun, perjalanan menuju kuliah tidak mudah.
Dengan keterbatasan ekonomi, Lini mencari jalan melalui berbagai jalur seleksi masuk perguruan tinggi.
"Saya sudah sempat mencoba jalur tes yang waktu itu bernama SNMPTN, SBMPTN, dan jalur mandiri mengambil teknik sipil tetapi semua tidak ada yang lulus,” cerita Lini.
Pada 2014 menjadi tahun yang penuh perjuangan bagi Lini, terutama mencari informasi mengenai beasiswa.
Baca juga: Adaro berikan beasiswa 10 mahasiswa AMNUS Banjarmasin
Dari BUD ke ASN, Leni Jadi Analis Sumber Daya Air
Minggu, 7 Juli 2024 13:25 WIB