Martapura (ANTARA) - Wakil Bupati Banjar, Kalimantan Selatan Said Idrus Al Habsyi hadiri peringatan wafat (haul) ke-13 Tuan Guru Haji Muhammad Djazouly Fadil bin Muhammad Seman atau akrab disapa abah Anang Djazouly.
Wabup Banjar bersama ribuan jamaah hadiri haul Abah Anang Djazouly
Minggu, 2 Juni 2024 7:05 WIB
Wabup bersama ribuan jamaah dan sejumlah tokoh agama serta tokoh masyarakat memenuhi kubah atau makam salah satu ulama besar Kalimantan itu di Komplek Pangeran Antasari Martapura, Sabtu malam.
Sejumlah tokoh agama, para habaib dan mantan pejabat yang hadir di antaranya mantan Gubernur Kalsel Rudy Arifin, KH Noval Rasyad, KH Ahmad Mulkani, dan mantan Wabup Banjar Ahmad Fauzan Saleh.
Rangkaian haul setelah shalat Isya, dilanjutkan pembacaan surat Yasin, maulid habsyi, zikir nasyid, diakhiri tahlil dan doa oleh wakil pimpinan Ponpes Darussalam Martapura KH Muhammad Noval Rasyad.
Perwakilan dari keluarga almarhum Muhammad Djazouly Fadil, Fauzan Asniah bersyukur atas pelaksanaan haul yang setiap tahun diikuti ribuan jamaah dari berbagai daerah dan jumlahnya semakin bertambah.
"Kehadiran jamaah yang setiap tahun bertambah menjadi bukti kecintaan warga Kota Martapura maupun luar daerah terhadap ulama keturunan Syekh Muhammad Arsyad Al Banjary itu," ucap Fauzan.
Dikatakan Fauzan, almarhum semasa hidup dikenal sebagai sosok ulama rendah hati dan bersahaja serta menerima siapa pun yang bertamu ke rumahnya dengan tangan terbuka.
Setiap tamu diterima baik pejabat maupun orang biasa yang meminta doa keberkahan, selalu memberikan nasihat untuk selalu takwa kepada Allah SWT dan betapa pentingnya bekal untuk akhirat.
Ditekankan Fauzan, kepribadian almarhum yang dikagumi banyak orang adalah sikapnya yang tidak kelihatan seperti ulama besar tetapi masyarakat maupun pejabat ada saja yang meminta doa dan nasihat.
"Itu semua bukti keistimewaan dari Abah Anang yang semasa hidupnya tidak suka pamer atau menonjolkan ilmu disamping keluarga maupun masyarakat pernah menyaksikan beberapa keistimewaan," ungkapnya.
Diketahui, Abah Anang Djazouly lahir di Kota Martapura 8 Desember 1936 dan merupakan putera dari KH Muhammad Seman Kadir yang juga salah satu guru dari KH Muhammad Zaini atau Guru Sekumpul.
Almarhum selain berguru kepada orang tua sendiri maupun ulama di Martapura juga pernah berguru ke sejumlah habaib di Kota Jakarta terutama Habib Muhammad Al Habsyi putera dari Habib Ali Kwitang.
Almarhum wafat pada Hari Jumat tanggal 14 Oktober 2011 pukul 10.15 WITA pada usia 74 tahun di RSUD Ulin Banjarmasin dan dimakamkan di kubah yang dikenal masyarakat dengan Jalan Kompas Martapura.