Banjarmasin (ANTARA) -
Kepala Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu Provinsi Kalimantan Selatan Endri menyampaikan, investasi pada triwulan pertama di provinsinya sudah mencapai Rp7 triliun pada 2024.
"Ini sudah mencapai 40 persen dari target investasi tahun ini," ujarnya di Banjarbaru, Senin.
Menurut dia, target capaian investasi masuk di Provinsi Kalsel tahun 2024 ini sebesar Rp19 triliun.
Dikatakan dia, realisasi masuknya investasi pada triwulan pertama ini naik signifikan jika dibandingkan tahun 2023, sehingga optimis bisa mencapai target tahun ini.
Diungkapkan Endri, cukup cerahnya investasi masuk di Provinsi Kalsel tidak terlepas dari keberadaan Ibu Kota Negara (IKN) di provinsi tetangga, yakni, Kalimantan Timur.
"Karena Provinsi Kalsel tidak hanya sebagai pintu gerbang, namun juga jadi mitra IKN," tuturnya.
Diharapkan dengan makin pesatnya pembangunan IKN dilakukan pemerintah pusat, ujar Endri, investasi ke Kalsel sebagai daerah penyangganya bisa mengalir deras, sesuai harapan yang ditarget pemerintah pusat.
Adapun investasi yang masuk saat ini sekitar 89,5 persen, ungkap Endri, dari penanaman modal dalam negeri.
"Sisanya sekitar 10,5 persen dari penanaman modal luar negeri, investasi terbesar masih di sektor pertambangan," ungkapnya.
Sebagaimana upaya untuk meningkatkan investasi di provinsi ini, kata Endri, pihaknya pun sudah membuat inovasi diberi nama "Bekantan".
"Ini sebuah aplikasi bersifat geospasial yang berisi lengkap fitur investasi di provinsi ini," paparnya.
Karena Provinsi Kalsel, ungkap dia, memiliki potensi besar selain di pertambangan, yakni, di pertanian, perkebunan, peternakan dan kelautan.
"Termasuk di sektor pariwisata," demikian katanya.