Tanjung (ANTARA) - Sawarti, ibu rumah tangga sekaligus kader posyandu di Desa Penda Siron, Kecamatan Laung Tuhup, Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah.
Hampir tujuh tahun aktif sebagai kader posyandu Sawarti memiliki peran penting dalam membantu menurunkan angka stunting di Desa Penda Siron.
Melalui pendampingan secara intensif kepada balita stunting dan ibu hamil dengan kondisi kekurangan energi kronis (KEK) ia bersama kader desa lainnya rutin melakukan pelayanan dan mengajak masyarakat hadir ke posyandu.
"Saya mulai bergabung daam program percepatan penurunan stunting yang diinisiasi Adaro grup dan mitra kerja sejak 2013," cerita Sawarti.
Motivasinya untuk menjadikan Desa Penda Siron bebas stunting cukup kuat meski desanya cukup terpencil namun kualitas gizi anak-anak baginya tetap harus diperhatikan.
Mengingat stunting yang terjadi pada anak usia 5 tahun dapat berdampak pada kemampuan kognitif anak dan salah satu faktor yang dapat menghambat kemajuan generasi penerus bangsa.
Sawarti bersama bidan desa, tenaga kesehatan dari puskesmas setempat serta tim Adaro Grup terus memotivasi masyarakat untuk aktif melakukan perbaikan kualitas gizi anak untuk bisa mencegah stunting.
Hal ini termasuk mendorong masyarakat yang memiliki balita untuk mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi seimbang, mendorong perbaikan kondisi sanitasi di rumah tangga.
Selain itu mendorong pemanfaatan lahan sekitar rumah sebagai lokasi untuk menanam sayur yang dapat dikonsumsi sehari-hari (akses pangan lokal), dan intervensi-intervensi lain yang ada dalam kerangka intervensi spesifik dan sensitif.
Dedikasi dan kerja keras Sawarti telah membuahkan hasil terbukti sejak bergabung dengan program Adaro Grup, angka stunting di Desa Penda Siron menunjukkan penurunan yang signifikan.
Ia pun berharap kasus stunting di Kabupaten Murung Raya, khususnya di Desa Penda Siron bisa segera diatasi dan menjadi desa dengan berstatus zero stunting,
Sehingga anak-anak yang ada di desa bisa menjadi generasi yang sehat dan menjadi generasi masa depan yang unggul.
Kisah Sawarti ini menjadi inspirasi bagi kader posyandu lainnya dengan
tekad dan kerja keras diyakini dapat memberikan kontribusi dalam memerangi stunting dan membangun generasi masa depan yang lebih sehat dan cerdas.