Rantau (ANTARA) - Penjabat Bupati Tapin Provinsi Kalimantan Selatan Syarifuddin mengaku tetap bangga kepada Tim Nasional (Timnas) Sepak Bola Indonesia, meskipun kalah 0-2 dari Uzbekistan pada laga semifinal Piala Asia U-23 di Doha, Qatar, Senin tengah malam.
"Meskipun kalah, kita patut berbangga dengan sejarah yang berhasil ditorehkan Timnas Indonesia ini, kita doakan Indonesia masih ada kesempatan untuk masuk dalam Olimpiade Paris," ujar Syarifuddin usai nonton bareng (nobar) di Halaman Rumah Dinas Bupati Tapin, Senin tengah malam.
Baca juga: Warga Tapin antusias "nobar" Indonesia pada semifinal Piala Asia U-23
Syarifuddin juga mengapresiasi antusias masyarakat Tapin yang mendukung Tim Garuda Muda berjuang mengharumkan Indonesia.
"Antusias penonton luar biasa, kita lihat bagaimana olahraga menyatukan kita semua," ungkapnya.
Namun, Syarifuddin mengungkapkan rasa kecewa terhadap wasit yang memimpin laga Indonesia kontra Uzbekistan karena kerap merugikan Rizky Ridho dkk.
Baca juga: Pj Bupati Tapin ajak "nobar" Timnas Indonesia guna tanamkan nasionalisme
"Dari kaca mata awam, saya merasa kecewa dengan wasit karena banyak merugikan Indonesia," ucap Syarifuddin.
Terlebih, menurut Syarifuddin, wasit asal China Shen Yinhao tidak memberikan hadiah penalti akibat pelanggaran pemain belakang Uzbekistan terhadap Witan Sulaeman dan menganulir gol Indonesia yang dicetak Muhammad Ferrari sehingga berdampak terhadap performa Timnas U-23.
"Selain itu, banyaknya pelanggaran yang diberikan wasit yang terakhir ada satu kartu merah. Saya rasa, tak sedikit warga Indonesia merasakan kekecewaan yang sama," ungkapnya.
Baca juga: Kapolres Tapin AKBP Sugeng ajak nonbar Indonesia vs Uzbekistan Piala Asia U23