Hal ini disampaikan Kemenkes dalam rangka Hari Hemofilia Sedunia yang diperingati setiap 17 April.
Peringatan yang mengusung tema "Akses Pengobatan untuk Semua - Pencegahan Pendarahan sebagai Standar Perawatan Global" itu menyoroti penderitaan dan kebutuhan pasien sekaligus untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang hemofilia.
Direktur Jenderal Pelayanan Medis Pendukung Kemenkes Palestina, Osama Al-Najjar, mengatakan penderitaan pasien hemofilia dan pendarahan di Jalur Gaza naik dua kali lipat akibat agresi brutal yang dilakukan Israel dan penghancuran infrastruktur di sektor kesehatan.
Al-Najjar menambahkan bahwa kementerian berupaya mengirim obat-obatan dan memberikan pelayanan melalui Yayasan Kerja sama Italia melalui Bulan Sabit Merah Palestina.
Menurutnya, kehancuran infrastruktur di pusat-pusat kesehatan dan medis di Jalur Gaza telah menyebabkan pasien kehilangan akses terhadap perawatan medis yang dibutuhkan.
Sumber: WAFA
Baca juga: Apakah hemofilia bisa disembuhkan?
Baca juga: Tiga truk bantuan tiba di rumah sakit di Jalur Gaza utara
Baca juga: WHO sebut ribuan pasien di Gaza harus segera dievakuasi ke luar negeri
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Atman Ahdiat