Banjarmasin (ANTARA) - Ustadz Haji Saiful Anshari dalam tausiah di Masjid Assa'adah Komplek Beruntung Jaya Banjarmasin mengharapkan agar kaum Muslim jangan "muyak" (bosan) beramal ibadah.
"Amun (kalau) muyak beramal ibadah, maka orang tersebut patut dipertanyakan. Mudahan jangan pamuyakan (pembosan)," ujar Guru Saiful, sesudah Shalat Subuh Ahad.
Guru Saiful menyinggung hal itu dalam kajian ulang rukun fardhu kifayah guna mengingatkan kembali beberapa ketentuan shalat jenazah supaya tidak percuma.
Menyinggung masalah bosan, menurut dia, hal tersebut merupakan penyakit manusia pada umumnya yang kadang kala tak bisa dipungkiri.
"Kalau pamuyakan dalam beramal ibadah, sudahlah. Berarti selesai dalam menjalani kehidupan," tambah Ustadz Saiful.
Mengenai rukun shalat fardhu kifayah, dia menyebutkan ada 11 antara lain berdiri jika kuasa, empat kali takbir, dan diantara takbir membaca Fatihah, salawat serta doa.
"Jika diantara rukun tersebut ketinggian atau tidak ada, maka shalat jenazahnya tidak sah " tegas Ustadz Saiful.
Pada kesempatan itu, Ustadz Saiful menyinggung Hadis Rasulullah Muhammad Saw yang menyatakan, "bila mati anak Adam putuslah hubungannya, kecuali amal jariah, ilmu yang bermanfaat serta anak yang shaleh.
"Terkait pengertian amal jariah dan ilmu yang bermanfaat sudah jelas. Namun mengenai anak yang shaleh menimbulkan tafsir terkadang kurang pas," katanya.
Padahal, lanjutnya, berdasarkan dari akar kata, pengertian anak shaleh bukan semata anak kandung, tetapi jamak (orang Muslim).
"Sebab kalau bicara anak kandung. Apakah yang menshalatksn jenazah itu anak kandung
dan doa waktu fardhu kifayah sampai. Wallahu 'alam," demikian Saiful Anshari.