Batulicin (ANTARA) - Sebagian banyak warga Desa Bumi Asih Kecamatan Kelumpang Selatan Kabupaten Kotabaru Provinsi Kalimantan Selatan, mempertahankan tradisi kenduri atau "Slametan" untuk melestarikan budaya Jawa menyambut 1 Syawal.
"Selain menyambut satu Syawal, tradisi slametan juga dilakukan oleh warga Desa Bumi Asih untuk menyambut satu Ramadhan atau lebih dikenal dengan megengan," kata salah satu tokoh warga Desa Bumi Asih Simin di Batulicin, Rabu.
Baca juga: Warga suku Banjar HST laksanakan tradisi "Batumbang Apam" rayakan Lebaran
Tradisi slametan dilakukan secara turun menurun oleh warga setempat sebagai bentuk rasa syukur terhadap anugerah dan karunia yang diberikan Allah SWT.
Simin mengungkapkan tradisi itu juga dilakukan menjelang panen sawah, hajatan perkawinan, dan hari besar lainnya dengan mengundang para tetangga sekitar untuk berkumpul di rumah salah satu warga pemilik hajatan.
Para tamu undangan yang sudah datang akan menerima sajian atau makanan dari tuan rumah, namun salah satu tokoh agama memanjakan doa menunaikan hajat bagi tuan rumah sebelum menyantap sajian itu.
Setelah memanjatkan doa, para tamu undangan menyantap sajian makanan secara bersama-sama. Kemudian, para undangan pun mendapatkan buah tangan berupa makanan atau "berkat" dari tuan rumah untuk dibawa pulang.
Baca juga: LEBARAN - Tradisi ziarah kubur di pedesaan Kalsel tetap terjaga