Tanjung (ANTARA) - Di balik hamparan hijau persawahan Desa Balida, terdapat kisah inspiratif yang mengubahnya dari desa yang terpinggirkan menjadi destinasi wisata menarik.
Desa Balida yang kini dikenal sebagai Pasar Budaya Racah Mampulang membawa kebaikan baru bagi warga sekitar, dari semula tak pernah dilirik, kini berubah menjadi desa terdepan dalam menarik wisatawan ke Balangan.
Baca juga: Kades Balida dapat penghargaan Local Hero SDGs pelestarian budaya lokal
Balida tidak saja dapat menambah pundi-pundi PAD desa, namun juga mampu beroleh beberapa penghargaan pemerintah sebagai desa yang mampu memberi dampak berkelanjutan bagi masyarakatnya.
Sahridin sebagai Kepala Desa Balida menjadi tokoh pendorong utama di balik transformasi mencengangkan tersebut.
Dulu, Desa Balida adalah desa yang biasa saja, potensi desa belum terlihat jelas.
Namun, semua mulai berubah ketika PT Adaro Indonesia menggelar pelatihan medio 2016 di BUMDes Berani.
Dengan semangat baru dan visi yang jelas, Desa Balida mulai menggali potensi yang terpendam.
Baca juga: Bersama IPB University Adaro latih perajin bambu Desa Balida
Munculnya ide-ide baru membuka jalan bagi lahirnya Pasar Budaya Racah Mampulang mulai dari kebun flora endemik hingga kesenian tradisional khas Kalimantan.
Sahridin bersama masyarakat menjelajahi konsep baru, termasuk mengadopsi konsep sukses dari daerah lain seperti Papringan (Jawa Tengah) dan Banyuwangi (Jawa Timur).
“Racah itu nilainya ada dua, satu nilainya seribu rupiah dan yang ukuran bundar nilainya lima ribu rupiah,” jelasnya.
Setiap pagelaran Pasar Budaya digelar tujuh potensi kesenian yang ada, seperti Wayang Gung, musik Panting, Kuntau, Kuda Gepang, Madihin.
Pasar Budaya tidak hanya menjadi tempat hiburan semata, tetapi juga sumber penghidupan bagi masyarakat setempat.
Dengan melibatkan hampir setengah dari penduduk desa dalam berbagai aspek pasar, mulai dari berjualan hingga memberikan hiburan, Pasar Budaya menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Baca juga: Wayang Gong hibur mahasiswa Australia di Pasar Budaya Desa Balida
Keberhasilan Pasar Budaya juga tercermin dalam Pendapatan Asli Desa (PAD) melalui BUMDes yang sebagian dialokasikan untuk program sosial dan keagamaan, menciptakan dampak yang berkelanjutan bagi masyarakat.
“40 persen dari hasil BumDes itu akan masuk dalam PAD yang diatur APBDes dan akhirnya kami bisa mensupport sosial keagamaan, sehingga semua pihak merasakan dan terlibat dalam pagelaran budaya Pasar Budaya Racah Mampulang,” jelasnya.
Ini membuktikan pembangunan dapat dilakukan secara berkelanjutan, tidak hanya menguntungkan secara ekonomi tetapi juga sosial.
Sahridin tidak hanya berfokus pada pengembangan ekonomi, tetapi juga pada pemeliharaan lingkungan.
Dengan menggunakan bahan alami seperti kayu dan bambu dalam pembangunan, serta menggelar program konservasi bambu, Desa Balida menunjukkan komitmen pada keberlanjutan lingkungan dan warisan budaya lokal.
Baca juga: Pasar Rancah Mampulang Desa Balida terapkan ekosistem keuangan inklusif
Upaya luar biasa Desa Balida tak luput dari perhatian dan mereka telah meraih berbagai penghargaan, mengukuhkan posisinya sebagai model pembangunan berkelanjutan.
Penghargaan seperti Kampung Tangguh, Proklim, pengakuan sebagai Desa Brilian dari tiga provinsi yang ikut serta, terakhir menjadi salah satu local heroes dalam keberhasilan Adaro meraih Proper Emas tahun 2022, menjadi bukti nyata kerja keras mereka membuahkan hasil membanggakan.
Di tengah keberhasilan yang diraih, Sahridin tidak melupakan aspek sosial masyarakat dengan program seperti Desa Mamanda (desa masyarakat maju dan berdaya).
Program ini tidak hanya menciptakan peluang baru tetapi meningkatkan rasa bangga dan identitas masyarakat.
Baca juga: Bank Kalsel jadikan Desa Balida sebagai "Desa Akselerasi"
Keberhasilan Desa Balida telah menarik perhatian banyak pihak sehingga desa lain datang untuk belajar dan mengambil inspirasi dari perjalanan mereka.
Desa Balida telah menjadi teladan bagi transformasi positif di tingkat lokal, menjadi sumber inspirasi bagi desa-desa lain yang ingin mengikuti jejak mereka.
Dengan semangat pantang menyerah dan visi yang jelas, Sahridin telah membuktikan bahwa mimpi besar dapat diwujudkan, bahkan dari desa yang terpinggirkan sekalipun. (Adv)
Baca juga: Desa Balida Balangan jadi percontohan sistem keuangan inklusif
Sahridin sulap Desa Balida jadi tujuan wisata dengan penghargaan nasional
Kamis, 21 Maret 2024 20:42 WIB
Racah itu nilainya ada dua, satu nilainya seribu rupiah,