Kepala Bidang Pengelolaan Koleksi Bahan Perpustakaan Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Kalsel Muhammad Hanafi di Banjarmasin, Selasa, menyampaikan buku itu tersimpan dengan baik dan bisa dibaca masyarakat saat berkunjung ke perpustakaan.
Baca juga: Dispersip Kalsel targetkan 70 persen perpustakaan miliki NPP
Baca juga: Dispersip Kalsel targetkan 70 persen perpustakaan miliki NPP
Konten lokal yang masuk koleksi langka di Perpustakaan Palnam, ujar dia, antara lain Al Quran terjemahan Bahasa Banjar, sejarah Banjar yang ditulis setelah kemerdekaan.
Selain itu, Kitab Sabilal Muhtadin yang ditulis oleh Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari, ulama terkemuka di Banjar yang lahir pada 17 Maret 1710 dan wafat pada 13 Oktober 1812.
"Banyak lagi buku lainnya yang dinilai langka," katanya.
Dia mengatakan definisi koleksi langka tersebut merupakan buku-buku yang berumur lebih dari 50 tahun dan bermuatan sejarah, budaya, dan lainnya yang dianggap penting bagi daerah.
"Karena buku yang langka ini cuma sedikit, jadi yang kami tampilkan ini hanya beberapa saja, sisanya masih dalam tahap pelestarian jadi tidak kami tampilkan, karena kami juga ingin menjaga agar koleksi langka ini tidak cepat rusak," ujar dia.
Baca juga: Pemprov Kalsel bantu hidupkan minat baca di perpustakaan masjid
Baca juga: Pemprov Kalsel bantu hidupkan minat baca di perpustakaan masjid
Dia menjelaskan masyarakat hanya bisa mengakses buku-buku langka ini di Perpustakaan Palnam dan tidak bisa dipinjamkan.
"Kami bisa berikan akses untuk mereka, tetapi tidak bisa dipinjamkan. Hanya khusus baca di tempat saja," ujarnya.
Dia mengatakan Perpustakaan Palnam terus meningkatkan koleksi buku-buku untuk bisa memenuhi kebutuhan masyarakat pembaca untuk meningkatkan pengetahuan.
Ia mengatakan Perpustakaan Palnam sudah pernah menyandang indeks pembangunan literasi peringkat pertama se-Indonesia dengan angka poin 48,7 persen pada Ajang Gemilang Perpusnas 2021.