Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Kalimantan Selatan Nurliani Dardie di Banjarmasin, Jumat mengatakan Perpusnas memilih Kalsel bersama sepuluh provinsi lain di Indonesia yang menjadi tempat untuk pustakawan mendapatkan sertifikat kompetensi.
Baca juga: Perpusnas: Upaya peningkatan pengetahuan lewat perpustakaan harus dilakukan seluruh daerah
"Jadi semua pelaksanaan sertifikasi kompetensi pustakawan pada program ini dibiayai Perpusnas," ujarnya.
Tentunya, ungkap Nurliani, ini sebuah kehormatan dan apresiasi Perpusnas bagi kemajuan program perpustakaan di Kalsel, hingga dinilai berkompeten untuk melaksanakan itu.
Apalagi Perpustakaan Kalsel pada 2021 mencatat prestasi dengan meraih indeks pembangunan literasi peringkat pertama se-Indonesia dengan poin 48,7 persen.
Nurliani pun menyampaikan Perpustakaan Kalsel memastikan siap untuk menjadi tempat uji sertifikasi kompetensi pustakawan tersebut, khususnya yang saat ini dilaksanakan.
Baca juga: Bupati Tanah Bumbu kunjungi Perpusnas RI
Baca juga: Bupati Tanah Bumbu kunjungi Perpusnas RI
"Saat ini ada sebanyak 65 peserta dari seluruh kabupaten/kota mengikuti uji sertifikasi kompetensi pustakawan di Perpus Kalsel," paparnya.
Dinyatakan Nurliani, uji sertifikasi kompetensi pustakawan ini sangat penting untuk mengukur kemampuan dan keahlian dari pustakawan yang ada di Provinsi Kalsel.
"Sehingga mereka mendapatkan pengakuan ahli pustakawan, SDM ini sangat dibutuhkan untuk meningkatkan minat membaca di daerah," ujarnya.
Sebab, daerah-daerah membutuhkan SDM yang mampu mengelola perpustakaan dengan baik, bahkan ahli dalam meningkat minat masyarakat untuk datang ke perpustakaan.
"Perpustakaan yang semakin banyak dikunjungi oleh masyarakat merupakan salah satu indikasi minat baca semakin meningkat, dan itu yang diharapkan terjadi di perpustakaan-perpustakaan yang ada di kabupaten/kota se-Kalsel," ungkap Nurliani.