Kandangan (ANTARA) - Tujuh orang dokter muda intership di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan (Kalsel), datang bersilaturrahmi ke ruang kerja Penjabat (Pj) Bupati HSS Hermansyah.
Kedatangan mereka untuk berpamitan kepada Pj Bupati HSS, setelah menyelesaikan satu tahun masa tugas praktek pengabdian di HSS.
"Kami banyak terima kasih kepada para dokter muda, dan semoga telah merasa nyaman berada di HSS selama ini, serta suatu saat benar-benar bisa bertugas secara resmi di HSS," kata Pj Bupati HSS, di Kandangan Rabu.
Baca juga: KPU HSS bahas logistik Pemilu bersama mitra
Pihaknya berharap agar mereka jangan lupa apabila balik ke daerah masing-masing, supaya segala kesan yang baik tentang HSS bisa diceritakan kepada keluarga ataupun teman yang lain di kampung halaman.
Tujuannya agar nantinya juga tertarik berkunjung ke HSS, yang daerahnya terkenal baik tentang potensi kuliner ataupun destinasi wisatanya.
Lebih jauh, Pj. Bupati juga menanyakan asal usul daerah dan institusi pendidikan dari para dokter muda ini, serta kesan dan pengalaman mereka selama berada di HSS.
Kepala Dinas Kesehatan HSS Rasyidah, mengatakan para dokter ini telah ditempatkan pada dua fasilitas kesehatan, di mana untuk enam bulan pertama melaksanakan tugas di RSUD Brigjen H. Hasan Basry, Kandangan.
Baca juga: Lima kelompok wanita Tani Angkinang HSS terima bantuan P2L
"Kemudian, di enam bulan kedua mereka ditempatkan di Puskesmas Nagara, para dokter ini berasal dari daerah yang berbeda, yakni dari DKI Jakarta, Kalteng, Bali, Riau dan Papua," ujarnya.
Di akhir pertemuan, Pj. Bupati HSS menyerahkan Piagam Penghargaan dari Pemkab HSS kepada masing-masing dokter, sebagai bentuk terima kasih telah menyelesaikan pengabdian dengan baik di HSS.
Menariknya dari rata-rata para dokter muda intership ternyata sudah fasih berbahasa Banjar, bahasa asli daerah masyarakat HSS dalam keseharian.
Tujuh dokter muda intership pamit setelah setahun mengabdi di HSS
Rabu, 7 Februari 2024 18:41 WIB
Menariknya dari rata-rata para dokter muda intership ternyata sudah fasih berbahasa Banjar, bahasa asli daerah masyarakat HSS dalam keseharian,