Banjarbaru (ANTARA) - Wali Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan Muhammad Aditya Mufti Ariffin mengatakan pembangunan Tugu Titik Nol Kilometer mengukir sejarah baru bagi Banjarbaru yang telah menjadi Ibu Kota provinsi itu.
Menurut Aditya, tugu yang dibangun di atas lahan seluas 327 meter persegi itu menjadi simbol pengingat mengenang dan menghargai sejarah berdirinya Banjarbaru yang menjadi kota administratif pada 1999.
Disebutkan, bangunan tugu terdapat ornamen yang menggambarkan perjalanan Banjarbaru dilengkapi replika daun Bangkal, pintu lorong waktu mengungkap sejarah bagi perjalanan kota berjuluk Idaman itu.
"Bangunan tugu dengan ornamen yang menggambarkan sejarah awal mula Kota Banjarbaru diharapkan menjadi pengingat bagi generasi muda sehingga mereka mengetahui bagaimana sejarahnya," ucap dia.
Ditekankan, tugu titik nol kilometer juga merupakan bentuk terima kasih atas jasa pada penggagas berdirinya Kota Banjarbaru sehingga seluruh masyarakat diminta menjaga dan merawatnya agar terpelihara baik.
"Makna Wabul Sawi itu sejatinya harus tertanam dalam sanubari generasi muda. Artinya apa yang sudah diniatkan maka harus berani dilaksanakan apa pun resiko yang menghadang," tegas Aditya.
Aditya juga mengharapkan selain sebagai simbol sejarah berdirinya Banjarbaru, tugu titik nol kilometer juga menjadi ikon baru yang mampu menyedot minat orang luar untuk datang ke Banjarbaru.
"Tempatnya berdekatan dan hampir sejajar dengan dua ikon Banjarbaru yakni Lapangan Dr Murdjani dan kawasan Minggu Raya sehingga kami berharap Tugu Titik Nol ini menjadi ikon baru," kata Aditya.
Peresmian tugu ditandai dengan penyalaan lampu dihadiri unsur Forkopimda Banjarbaru, Sekretaris Daerah Said Abdullah dan pimpinan SKPD di lingkup Pemkot Banjarbaru serta undangan dan masyarakat.