Tanjung (ANTARA) - Kepala Desa Kinarum Kecamatan Upau Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan Epatha mengatakan aktivitas pertambangan PT Ciracap Sumber Prima yang telah berhenti beroperasi menyisakan persoalan karena merusak puluhan pohon karet di kawasan tersebut
Epahta di KInarum, Tabalong, Kamis, menyebutkan kebun karet milik salah satu warga Rukani dalam kondisi terendam air sekitar empat meter di sebelah area disposal milik PT Ciracap Sumber Prima.
Baca juga: Tambang ilegal ancam kelestarian lingkungan di KabupatenTabalong
"Material sisa penambangan PT Ciracap menutup badan anak Sungai Kelat sehingga merendam kebun karet di sekitar area disposal termasuk lahan milik Rukani," kata Epatha.
Dampak penambangan tersebut, diakui Epatha sejak tiga tahun terakhir dan hingga kini belum ada tindak lanjut dari pihak PT Ciracap termasuk ganti rugi lahan milik Rukani dan permasalahan tersebut sudah dilaporkan ke Polda Kalsel.
"Tiga bulan yang lalu tim Polda Kalsel telah meninjau lokasi kebun karet milik Rukani namun sampai sekarang belum ada tindaklanjutnya," ujar Epatha.
Pantauan ANTARA, tidak ada aktivitas dan lahan terlihat kosong di lokasi "stockpile" dan "workshop" lahan eks pertambangan PT Ciracap Desa Kinarum RT02.
Baca juga: Karyawan tambang tertangkap jual sabu
Dari area disposal atau kebun karet yang terdampak menuju stockpile hanya sekitar satu kilometer.
Epatha menyebutkan 10 hektare telah beralih fungsi menjadi lokasi tambang batubara milik PT Ciracap Sumber Prima dari total luas wilayah Desa Kinarum sekitar 5.555 hektare.
Kepala Seksi Pembangunan Kecamatan Upau Tabalong Muhammad Azidinnor mengungkapkan PT Ciracap Sumber Prima sudah tidak beroperasi.
"Lokasi tambang PT Ciracap di perbatasan Desa Pangelak dan Desa Kinarum saat ini sudah tidak beroperasi lagi," ucap Azidinnor.
Baca juga: Perkembangan Ekonomi Tabalong Tak Tergantung Pertambangan
Tambang PT Ciracap rusak pohon karet di Desa Kinarum Tabalong
Kamis, 2 November 2023 14:47 WIB
Tiga bulan yang lalu tim Polda Kalsel telah meninjau lokasi