Banjarbaru (ANTARA) - Ratusan pelajar dari Empat sekolah di Kota Banjarbaru terlihat antusias mengikuti sosialisasi edukasi politik dan Pemilu 2024, yang digelar Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Kalimantan Selatan.
Para pelajar berasal dari SMKN1 , SMKN 2, SMK PGRI dan SMA PGRI 2 tersebut mengaku terkesan dan gembira dengan kegiatan yang digelar, di salah satu hotel di Banjarbaru, Kamis.
Mereka juga bangga dengan hadirnya para narasumber hebat serta moderator selaku pemandu diskusi yang profesional.
"Rasanya waktu terlalu singkat meski sudah dua jam lebih kami diberikan edukasi terkait pemilu dan edukasi politik," tutur Rahmat , perwakilan pelajar dari SMKN 1 Banjarbaru.
Rahmat mengatakan, sosialisasi politik dan pemilu 2024 di kalangan pelajar atau pemilih pemula sangat penting.
Ini karena kesuksesan pemilu sangat tergantung dari animo.masyarakat untuk berpartisipasi datang ke tempat pemungutan suara , salah satu unsur itu adalah peran penting kalangan milenial.
Dipandu Toto Fachrudin dengan pengalaman sebagai jurnalis senior, membuat suasana jalannya sosialisasi makin hidup dan berkembang.
Kegiatan sosialisasi semakin semarak karena pihak Badan Kesbangpol menghadirkan pakar yang kompetensi di bidangnya.
Mereka adalah, Taufik Arbain dari akademisi Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Akhmad Mukhlis dari Badan Pengawas Pemili (Bawaslu) dan dari unsur Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang diwakili Arif Mukhyar.
Tiga narasumber sepakat sosialisasi di kalangan pelajar atau pemilih pemula merupakan media strategis untuk meningkatkan partisipasi pemilu 2024.
Sementara itu Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Kalsel Heriansyah melalui Kabid Politik Sri Rachma mengatakan, sosialisasi ini rangka meningkatkan partisipasi generasi muda atau pemilih pemula agar lebih awal mengenal proses politik melalui kegiatan edukasi politik dan proses pemilu .
" Ini sesuai arahan.Bapak Gubernur Paman Birin melalui Badan Kesbangpol agar giat melalukan sosialisasi dan edukasi dalam rangka mensukseskan pemilu dan meningkatkan pengetahuan atau pendidikan demokrasi," terangnya.
Rachma, menjelaskan, sebagai sebuah proses transformasi politik maka keterlibatan pemilih pemula merupakan bagian dari penataan struktur berkelanjutan menuju demokrasi negara yang lebih baik dan maju.