Marabahan (ANTARA) - Penjabat (Pj) Bupati Barito Kuala (Batola) Kalimantan Selatan Mujiyat berharap orientasi dan bimbingan teknis (bimtek) Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045 mampu memberikan substansi dan pembelajaran untuk menghasilkan perencanaan guna mendukung Indonesia Emas 2045.
“Ilmu dari sini kita ambil, bawa untuk membangun Batola agar menjadi kota berbudaya seperti Kota Yogya," ujar Mujiyat melalui keterangan tertulis di Marabahan, Batola, Kamis.
Baca juga: Sambut MTQ ke-54, Pemkab Batola gelar seni budaya Islami dan Haflah Al-Quran
Menurut Mujiyat, Kota Yogya merupakan kota budaya yang berkontribusi memberikan inspirasi bagus untuk Batola.
Mujiyat mengungkapkan kelebihan Kabupaten Batola yang dibelah Sungai Barito dan mampu mengadopsi keunggulan kota besar, seperti kuliner bertarif murah dan memiliki cita rasa tinggi, sehingga banyak orang singgah di Marabahan Ibu Kota Kabupaten Batola.
"Saya menginginkan adanya konsep kuliner, wisata sungai dan transit, sehingga bersatu padu mewujudkan Marabahan sebagai kota nyaman atau tempat singgah menuju IKN. Terlebih lagi Batola memiliki aset wisata religius, sungai dan laut berpeluang untuk menjadi pelabuhan," tutur Mujiyat.
Ada tiga hal penting, menurut Mujiyat, untuk mewujudkan Marabahan sebagai kota yang nyaman.
"Harus ada sensasional, keramaian dan penerangan," ucap Mujiyat.
Pj Bupati Batola berharap para peserta mengikuti orientasi dan bimtek di Yogyakarta mampu merencanakan konsep yang mendorong Batola turut menuju Indonesia emas.
“Tidak ada istilah susah ketika kita mau melangkah, tidak ada istilah kata sulit ketika mau belajar, tidak ada istilah gelap ketika kita mau bertanya, di sini tempatnya untuk bertanya," tandas Mujiyat.
Selain itu, Mujiyat menginginkan peserta mampu penuhi tahapan penyusunan RJPMD dengan analisis perencanaan tajam dan akuntabel.
Baca juga: Diskominfo Batola bentuk KIM di dua desa
Mujiyat juga meminta pimpinan SKPD untuk menyamakan persepsi penyusunan RJPMD yang tidak hanya memenuhi amanat UU Nomor 23 Tahun 2005 dan Permendagri Nomor 86 Tahun 2017, tapi mampu merumuskan dokumen perencanaan berisikan mimpi optimisme dan cita-cita Kabupaten Batola untuk 20 tahun mendatang.
Direktur Pusat Pengembangan Kapasitas dan Kerja sama Fisipol Universitas Gajah Mada Dr Gabri mengatakan jumlah peserta bimtek yang banyak menunjukkan perhatian dan keseriusan Pemkab Batola terhadap perencanaan dokumen RPJPD.
“Kami berharap seluruh peserta dapat memanfaatkannya untuk meningkatkan kapasitas dan pengetahuan tentang dokumen RPJPD secara keseluruhan,“ ungkap Gabri.
Kegiatan tersebut diikuti 90 pegawai Pemkab Batola yang dihadiri Sekdakab Batola Zulkipli Yadi Noor, Kepala Bappelitbang Batola Munadi, asisten, staf ahli, pimpinan SKPD dan akademisi UGM.
Baca juga: DLH Batola: Program Adipura mendorong partisipasi aktif masyarakat dan dunia usaha