Balangan (ANTARA) - Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Balangan paling rendah dari kabupaten dan kota lainnya di Provinsi Kalimantan Selatan yaitu sebesar Rp75 miliar.
“Pendapatan paling besar yang didapat kita adalah dari Dana Bagi Hasil (DBH) yaitu sebesar 68 persen, dan kita juga berupaya terus menaikkan deviden dari perusahaan,” kata Bupati Balangan Abdul Hadi saat mengadakan rapat koordinasi dengan sejumlah SKPD, Senin.
Abdul Hadi melanjutkan bahwa saat ini pemerintah daerah juga tengah berupaya, agar deviden dari perusahaan serta juga penanaman modal perbankan bisa masuk dalam pendapatan lain-lain daerah.
Bupati Balangan menuturkan dalam rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2024, Pemkab Balangan menargetkan PAD sebesar Rp84 miliar sedangkan pendapatan keseluruhan sangat besar yaitu Rp2,5 triliun.
Abdul Hadi juga menyebutkan saat ini masih menggunakan Perda Retribusi 2013, dan berkaca dari kondisi sekarang memang perlu adanya penyesuaian.
Selain itu bupati juga mendorong kepada SKPD, untuk lebih dapat memaksimalkan potensi peningkatan PAD dari segala sektor serta melihat apakah ada kebocoran pendapatan.
Bupati menambahkan seperti halnya retribusi dari Pasar Paringin pada bulan ini baru mendapatkan kurang lebih Rp2 juta, sedangkan untuk target retribusi parkir tahun 2023 adalah Rp70 juta dan hingga bulan ini sudah mencapai Rp52 juta.
Terpisah Kepala Bappedalitbang Balangan Rakhmadi Yusni mengungkapkan, sebelumnya pada tahun 2018 pemerintah daerah pernah melakukan kajian potensi PAD dari retribusi parkir.
Rakhmadi melanjutkan, melalui kajian tersebut pemerintah daerah memiliki potensi untuk mendapatkan PAD dari sektor parkir yaitu berkisar Rp200 juta.
“Nantinya kajian tersebut mungkin akan kita jadikan referensi ke depannya, yaitu untuk meninjau kembali target retribusi parkir yang akan kita terapkan nanti,” ungkap Rakhmadi.
PAD Kabupaten Balangan terendah se-Kalsel
Senin, 18 September 2023 17:27 WIB
Pendapatan paling besar yang didapat kita adalah dari Dana Bagi Hasil (DBH) yaitu sebesar 68 persen,