Tanbu, Kalsel (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi II DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) Muhammad Yani Helmi atau yang akrab dengan sapaan Paman Yani mengingatkan warga masyarakat provinsinya agar jangan mudah terintimidasi dan terprovokasi paham yang bertentangan Pancasila.
"Sebab paham baru atau yang lain tidak sesuai nilai-nilai luhur Pancasila dapat menimbulkan perpecahan," ujar Paman Yani, Jumat malam sesudah sosialisasi Revitalisasi dan Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila.
Baca juga: Anggota DPRD Kalsel :Pancasila jadikan kehidupan serasi selaras dan seimbang
Dalam sosialisasi Revitalisasi dan Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila kali ini, wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel VI/Kabupaten Kotabaru dan Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) tersebut fokus mengangkat topik "Pancasila dan Semangat Persatuan".
"Alasan mengangkat topik "Pancasila dan Semangat Persatuan" karena masyarakat kita majemuk. Makanya saya berpesan aga tetap jaga kekompakan serta jalinan erat persaudaraan hingga tali silaturahmi antarsuku dan budaya," ujarnya Paman Yani .
Ia menambahkan, paham-paham yang memaksakan untuk memeluk keyakinan lain juga harus menjadi perhatian, karena mudah mendorong tumbuhnya sikap radikalisme di kalangan masyarakat.
Baca juga: DPRD Kalsel sarankan pembentukan tim tangani persoalan "Kebun Raya Banua"
Ia berharap, dengan sosialisasi Revitalisasi dan Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila tidak mudah paham-paham lain yang mengarah negatif menyusupi sehingga Pancasila dan semangat persatuan tetap kokoh dalam perjuangan pembangunan bangsa.
Selain itu, masyarakat semakin cerdas menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) Tahun 2024 secara serentak sehingga tidak mudah terprovokasi, lanjut Paman Yani.
Pada kesempatan kali ini (21/7/23) Paman Yani melakukan sosialisasi Revitalisasi dan Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila di Desa Gunung Antasari (sekitar 260 km tenggara Banjarmasin) Kecamatan Simpang Empat, Tanbu.
Sementara itu, Kassubid Fasilitasi Kelembagaan, Pemerintahan, Perwakilan dan Partai Politik Bakesbangpol Kalsel, Harry Widhiyatmoko mengatakan, saat ini penanaman ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan sangat penting, apalagi dalam menjaga keamanan negara.
"Jangan sampai kita mudah terhasut, apalagi di Tanbu ini masyarakatnya beraneka ragam jadi tetap jaga persatuan dan kesatuan bangsa. Selain itu, saat ini diketahui jejaring media sosial juga sangat tinggi. Maka dari itu, bijak lah menggunakan medsos," pesannya.
Menurut dia, selain memahami setiap isi dari nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945, masyarakat juga perlu mengamalkan empat pilar berbangsa dan bernegara agar mampu menciptakan stabilitas perdaiaman Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Keempat pilar berbangsa tersebut Pancasila, Undang Undang Dasar (UUD) Republik Indonesia Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.
"Tentu saja untuk menciptakan rasa nasionalisme serta cinta tanah air sehingga paham-paham radikalisme ataupun sebagainya dapat dibendung dengan nilai-nilai Pancasila. Apalagi kita ketahui tahun ini sudah memasuki tahun politik sehingga perlu penanaman nilai-nilai Pancasila dan semangat persatuan," demikian Harry.
Baca juga: Ketua DPRD Kalsel rapat bicarakan "ETLE"